KUNINGAN (MASS) – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah semakin dekat. Pemilihan Kepala daerah menjadi hal yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Jawa barat dan Kabupaten Kuningan khususnya. Pilkada tahun ini semakin menarik karena bertambahnya peserta pilkada dari `kelompok usia pemilih muda, yaitu generasi Z dan milenial. Generasi Z dan milenial dikenal sebagai kaum muda yang tumbuh bersama teknologi.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi ajang menunjukkan peran mereka yang semakin berpengaruh, menggugah antusiasme, dan menyuarakan isu-isu politik. Partisipasi mereka dapat memengaruhi arah kebijakan dan isu-isu yang diangkat dalam masyarakat. Hal ini tentunya sangat memberi pengaruh besar pada hasil dari pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang.
Keterlibatan generasi Z (Gen Z) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi sorotan. Kalau kita lihat datanya, jumlah pemilih tetap pemilu 2024 Februari kemarin ada sekitar 56,45% didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z, hal ini menjadi menarik kesempatan antusiasme gen Z yang lebih tinggi dalam pilkada nanti
Generasi Z merupakan entitas penting yang dapat mempertahankan eksistensi dan pengaruh dari sebuah kebijakan yang dilakukan pemimpin. Pentingnya peran generasi Z dalam menyokong Pilkada 2024 membuat mereka harus cerdas dalam bertindak serta selektif dalam memilih pemimpin.
Gen Z jangan bersikap ikut arus dan oportunis. Gen Z dapat berpartisipasi pada pilkada dengan real, selektif memilih pemimpin yang kompeten, aspiratif dan akomodatif.
Pemilu seringkali memicu munculnya berbagai macam perspektif yang dapat menimbulkan kegaduhan, ujaran kebencian, informasi yang dipertanyakan kebenarannya yang terdistribusi melalui media online yang mudah dijangkau oleh generasi muda sehingga generasi muda dipertimbangkan dalam mengawal lanskap politik.
Ada beberapa trik yang bisa dilakukan generasi milenial maupun generasi Z dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah 2024 menjadi pesta demokrasi yang sehat.
1. Persiapan diri dan cek DPT
Hal yang pertama perlu dipersiapkan para pemuda cerdas adalah cek data diri pada daftar pemilih tetap atau DPT sesuai dengan daerah pemilihan. Cek DPT berfungsi untuk memastikan nama pemilih yang akan menyumbangkan suara pada pemilu sesuai dengan keadaan yang ada.
Jangan sampai, ada nama yang hilang atau malah masih tercantumnya nama pemilih yang sudah tidak ada, dalam catatan seperti pindah ataupun meninggal dunia.
Selain itu, generasi Z juga perlu melakukan persiapan diri dengan memastikan suaranya tersampaikan untuk mendukung keberlangsungan pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kuningan dengan bertanggung jawab dan tidak golput. Tegas dalam menentukan pilihan dan menjunjung tinggi asas luber-jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
2. Cek riwayat hidup calon pemimpin
Bila nanti nama-nama calon pemimpin daerah baik Gubernur dan wakil gubernur serta Bupati dan wakil bupati telah terpublikasikan, wajib untuk anak-anak muda mencari informasi tentang calon pemimpin tersebut melalui media sosial Instagram yang lebih update.
Riwayat hidup dari calon pemimpin dapat dijadikan patokan dalam melihat cara memimpin, prestasi ataupun kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya.
Tentunya, kita sebagai gen Z harus mampu menyaring informasi terkait para calon kepala daerah karena tidak semua informasi dapat diterima sebagai sebuah kebenaran. Gen Z harus cerdas melakukan cross-check untuk mengetahui validitasnya dan kebenaran sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan.
3. Analisis visi-misi calon pemimpin
Hal yang tidak kalah penting dalam menentukan pilihan terhadap calon pemimpin adalah melihat visi misi yang mereka bawakan. Sebagai generasi muda harus memahami betul pandangan yang akan dibawa oleh calon pemimpin dan akan diterapkan ketika terpilih nantinya.
Visi misi dapat dikatakan baik apabila sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki potensi untuk direalisasikan dengan baik. Sehingga, pastikan telah mengecek visi misi sebelum memilih agar mengetahui ke mana arah-gerak yang dirumuskan oleh calon pemimpin tersebut.
4. Meminimalisir kecurangan pemilu
Perlu juga untuk cerdas dalam menyikapi situasi dan mengawal penuh jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pengawalan yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan gerakan serta tindakan yang dapat meminimalisir kecurangan pemilu seperti pelanggaran kampanye, penyalahgunaan data, ataupun kecurangan lainnya.
Dengan generasi Z yang melek politik, aktif dalam memperhatikan persoalan pemilihan kepala daerah agar terwujudnya pemilihan yang lebih sehat, demokratis dan terpilih pemimpin daerah yang baik yang dapat mewujudkan kepentingan rakyat.
Azril, Ketua Umum Komisariat IMM UM Kuningan