Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Peran Bank Syariah dalam Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional pada Masa Pandemi

KUNINGAN (MASS) – Dewasa ini peristiwa tak terduga kerap kali terjadi dari mulai wabah Covid 19, perang antara negara, hingga resesi ekonomi yang menimbulkan banyak kehilangan pekerjaan. Hal ini akan menyebabkan angka kriminalitas yang tinggi akibat fenomena tersebut. Dibutuhkan sebuah solusi agar peristiwa-peristiwa tersebut tidak membengkak dan berlarut-larut. Dengan kesadaran akan hal tersebut seharusnya solusi yang harus diberikan memberikan kepastian atau ketahanan agar masalah atau krisis tidak berlarut larut.

Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip dan hukum syariah. Penggunaan prinsip inilah yang membedakan lembaga keuangan syariah dengan lembaga keuangan konvensional lainnya, yaitu menggunakan sistem bagi hasil/profit sharing. Dalam praktik transaksinya juga sangat memperthatikan kejelasan dan menghindari praktik spekulatif.

Dalam masa pandemic covid-19 pihak perbankan khususnya pada pihak bank syariah mengalami guncangan, oleh karena itu pihak bank mempunyai peran sebagai rekontrukturisasi pembiyaan nasabah yang terdampak pandemi covid-19, pembagian bantuan sosial, dan menjaga protocol kesehatan yang mengalihkan transaksi langsung menjadi digital.

Beberapa peranan perbankan Syariah dalam membantu pemulihan ekonomi nasional sebagai berikut :

Advertisement. Scroll to continue reading.
  1. Perbankan Syariah menjadi Penyalur Uang untuk Para Korban Pandemi

Peran perbankan syariah dalam mengatasi masalah Covid-19 dengan menyalurkan uang dari Badan Amil Zakat untuk para korban menjadi salah satu program CSR yang dilakukan.

Selain itu,di masa pandemi Covid-19 terdapat peran Bank Syariah Mandiri (BSM) yaitu, mengedepankan tercapainya maqhasid syariah. memberikan bantuan kepada masyarakat dan umat melalui penyaluran beberapa bantuan Covid-19 diantaranya 1) Restrukturisasi pembiayaan kepada lebih dari 29.000 nasabah senilai Rp7,1 Triliun; 2) Pembagian 2.500 alat pelindung diri (APD) dan 100.000 masker ke 105 rumah sakit rujukan COVID-19; 3) Pembagian 3 ton beras untuk panti asuhan; 4) Pembagian 26.600 paket bahan pangan; dan 5) Pembagian 18.000 masker untuk pondok pesantren[1]. Dengan adanya peran perbankan syariah dalam penyaluran uang kepada para korban menjadi stimulus pemulihan ekonomi nasional. Serta, dengan memberikan bantuan ini menjadi salah satu momentum bagi pihak bank syariah  menumbuhkan kepercayaan dan citra terhadap masyarakat.

  •  Peran Perbankan Syariah Mengurangi Penyebaran Virus Covid-19

Pada masa pandemi setiap pihak berkewajiban untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dengan pyschal distancing. Oleh karena itu, pihak perbankan memaksimalakan layanan dari rumah guna mengurangi penyabaran tersebut, baik layanan penghimpunan dana maupun layanan pembiayaan. Layanan tersebut adalah layanan digital mobile banking, berhasilnya peran perbankan syariah dalam mengurangi penyebaran virus covid-19 dapat dilihat dari peningkatan jumlah User MSM (Mandiri Syariah Mobile) yang membantu mengurangi aktifitas diluar rumah. Aktifitas pelayanan digital ini mengalami peningkatan hingga 45 persen dari 860 ribu nasabah pada juni 2019 menjadi 1,25 juta nasabah pada juni 2020.[2]

  • Peran Perbankan dalam Memberikan Pembiayaan Guna Menstimulus Pemulihan Ekonomi Nasional

Dalam kasus pandemi Covid-19 memberikan pembiayaan kepada masyarakat merupakan hal terpenting untuk mendukung UMKM yang ada di Indonesia. Akan tetapi dalam memilih nasabah perbankan harus berhati-hati agar tidak terjadi kredit macet. Oleh karena itu perbankan syariah salah satu pihak yang berperan penting dalam mempertahankan UMKM di masa pandemi Covid-19 berkolaborasi dengan cara menyalurkan program pemerintah yaitu dengan pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat), KUR merupakan program dari pemerintah yang bekerjasama dengan perbankan syariah Indonesia guna membantu serta mendorong para pelaku UMKM untuk mempertahankan usahanya di masa pandemi Covid-19 sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK pasal 7 ayat 1 tahun 2020[3]. Serta memberikan restrukturisasi atau relaksasi keringanan kepada pengusaha yang terdampak Covid-19. Dengan kolaborasi yang ciamik antara pemerintah dengan perbankan syariah ini masyarakat menjadi terbantu untuk mempertahankan UMKMnya. Dengan ketahanan UMKM ini menjadi stimulus pemulihan ekonomi nasional.

Peran perbankan syariah guna memulihkan ekonomi nasional amat sangat penting karena perbankan menjadi penyalur dana bantuan sosial, andil dalam mengurangi virus Covid-19 dengan optimalisasi layanan digital, dan juga sebagai salah satu lembaga yang mengurus pembiayaan guna mempertahankan UMKM lokal yang mana UMKM lokal adalah tulang pugung dari ekonomi negara. Selain itu perbankan syariah sangat menghindari praktik transaksi spekulatif dan tidak membebankan pembiayaan dengan bunga, maka perbankan syariah berperan penting dalam memulihkan krisis ekonomi nasional dan juga menjadi solusi karena produk transaksi yang ada sangat memperhatikan kejelasan bagi nasabah maupun pihak bank.

Penulis : Sandi Fikri Padillah, Mahasiswa STEI SEBI


[1] Perekonomian et al., “PERAN BANK SYARIAH MANDIRI (BSM ).”

Advertisement. Scroll to continue reading.

[2] Perekonomian et al., “PERAN BANK SYARIAH MANDIRI (BSM )”. Persentase Pelayanan Digital

[3] Study Riset et al., “Peranan Perbankan Syariah Dalam Mendorong Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Masa Pandemi Covid-19 :” 2, no. 2 (2021): 235–44.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Economics

KUNINGAN (MASS) – Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam 3 hari terakhir sejak Senin(8/5) sampai Rabu (10/5) mengalami error. Error tersebut terbilang sangat lama...

Advertisement
Exit mobile version