KUNINGAN (MASS) – Pengusaha kuliner harus terus inovasi. Kalimat tersebut diucapkan Yeni, seorang warga Karangmangu Kecamatan Jalaksana saat diwawancarai kuninganmass.com perihal bagaimana usaha kuliner bisa bertahan.
Yeti, merupakan seorang pedagang yang sejak 2016 lalu banyak bergerak di bidang kuliner.
Sempat berdagang di beberapa tempat, Kini Yeti fokus menjual Seblak Karuhun Bandung di Cikaso.
“Usaha kuliner di tengah pandemic ini, tentu ya lebih sulit, karena banyak orang gak kerja, jugabanyak yang jadi pedagang dadakan, jadi kan saingan banyak,” ujarnya Rabu (17/3/2021) siang.
Dirinya mencontohkan, di sekitar rumahnya saja kini banyam yang menjadi pedagang. Beberapa, merupakan asli orang Kuningan yang sempat merantau. Meski begitu, Yeti merasa hal itu mendorongnya untuk lebih kreatif.
” Rasa juga harus stabil, lebih kreatif dan lebih banyak di sosmed, harus banyak improve,” sebutnya.
Rasa yang konsisten, menurutnya sangat berpengaruh pada kepuasan konsumen.
Pemilihan dan penataran karyawan juga menurutnya penting, karena terkadang semangat yang dibawa pemilik yang pekerja masih berbeda.
“Kalo kita kan mikirnya gimana pelanggan balik lagi, kadang kalo karyawan yang penting dikerjain aja. Tipe orang kan beda-beda ya,” imbuhnya.
Pasang surut usahanya, juga sempay dirasakannya. Tentu hal itu membuatnya terus putar otak untuk membuat usahanya stabil. (eki)