KUNINGAN (MASS)- Potensi zakat di Kabupaten Kuningan sangat besar bahkan nilai mencapai Rp179 miliar. Namun, hingga saat ini Baznas Kuningan masih kesulitan menghumpun potensi pajak yang sangat besar itu.
“Bukan hanya dari masyarakat, dari ASN sendiri sangat sulit. Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati yang baru mempunyai startegi karena dengan kebijakn mereka potensi zakat bisa optimal,” ujar Ketua Baznas Kuningan H Encu Sukat kepada kuninganmass.com, Senin (10/12/2018).
Mantan Kepala Depag Kuningan itu menyebutkan, dari masyarakat zakat yang terhimpun baru 0,24 persen. Tentu sangat jomplang. Ini juga menjadi perhatian.
Meski saat ini mulai ada yang menyetor langsung ke Baznas. Namun jumlah yang langsung diberikan kepada warga lebih besar. Padahal harus disetor semua ke Baznas agar jelas pendstribusian.
“Seharusnya sesuai aturan harus setor ke Baznas. Lembaga Zakat yang ada sekarang di masyarakat pun rekemondasinya dari kita. Dan seharusnya mereka melaporakan mengenai pendapatan. Tapi pada kenyaataannya tidak,” jelas Encu.
Untuk ASN sendiri lanjut dia, sedikit lebih baik dengan yang dihimpun dari masyarakat. Dari total ASN Kuningan 11.851 baru 19,73 persen yang membakar zakat.
“Masa belum mobil, beli rumah bisa tapi pas giliran dipotong zakat marah-marah. Ini tidak bak. Saya berharap bupati bisa mengeluarkan kebijakan agar ASN semua membayar zakat sesuai dengan kewajibnnya,” ujarnya lagi.
Diterangkan, zakat yang diperoleh dari itu disalurkan untuk bantuan pendidikan, guru ngaji, hingga pemberdaraan ekonomi. Dan selama ini hasilnya sudah terasa dan terasa manfaaatnya. (agus)