KUNINGAN (MASS) – Kerumunan massa di sejumlah obyek wisata membuat geram Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy. Sebab, ketika pengendalian arus mudik lewat penyekatan dianggapnya berhasil, namun ternyata jebol dari sisi pengunjung obyek wisata.
Politisi yang sempat terlilit kasus diksi limbah ini meminta kepada Satgas Penanganan covid 19 agar melakukan pengendalian pada obyek obyek wisata di Kabupaten Kuningan supaya tidak menjadi cluster baru penyebaran covid 19.
Hal ini karena ia melihat pengunjung di beberapa obyek wisata yang sangat membludak dan tidak terkendali terutama pada lebaran ke 2 dan ke 3.
Kalaupun sulit untuk ditutup secara total ia menyarankan untuk dilakukan pengendalian yang ketat, terlebih lagi besok hari minggu hari libur terakhir.
“Dalam mengantisipasi arus mudik pemerintah sudah berhasil meminimalisasi datangnya arus mudik dari kota besar, jangan sampai keberhasilan pemerintah menghadang arus mudik jebol di kerumunan obyek wisata,” tandas Zul, sapaan pendeknya, Sabtu (15/5/2021).
Hari Minggu, kata Zul, merupakan hari terakhir libur yang diprediksi animo masyarakat untuk mengunjungi obyek wisata sangat besar. Agar tidak terjadi pembubaran di obyek wisata pihaknya menyarankan agar dilakukan penyekatan beberapa kilometer menuju obyek wisata sehingga pengunjung tidak dirugikan karena belum membeli tiket masuk OW.
“Kita harus belajar dari pengalaman India, sebelum ada tradisi mandi di sungai gangga terkonfirmasi covid mengalami tren angka penurunan. Namun setelah masuk pada tradisi mandi di sepanjang sungai gangga karena tidak bisa mengendalikan kerumunan, penyebaran covid menjadi sepuluh kali lipat dibanding sebelumnya, dan korban meninggal berjatuhan,” imbaunya. (deden)