KUNINGAN (MASS) – Indonesia adalah negara dengan populasi pemuda yang sangat besar, di mana lebih dari separuh penduduknya adalah generasi muda. Potensi ini menjadi modal besar untuk pembangunan bangsa, terutama dalam berbagai aspek, termasuk dakwah dan keterlibatan pemuda dalam pembangunan. Dalam konteks kabinet baru yang terbentuk pasca pemilu 2024, peran pemuda dan dakwah menjadi dua elemen yang dapat bersinergi untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Pemuda Sebagai Pilar Perubahan
Pemuda selalu dipandang sebagai agen perubahan. Sejak era pergerakan nasional hingga masa reformasi, pemuda memiliki peran penting dalam menentukan arah perjalanan bangsa. Saat ini, di tengah era digital dan globalisasi, tantangan yang dihadapi pemuda berbeda dengan era sebelumnya. Namun, semangat juang dan idealisme pemuda tetap menjadi energi yang tak tergantikan.
Keterlibatan pemuda dalam pembangunan dapat dilihat dari berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, hingga politik. Pemuda tidak hanya menjadi objek dari program-program pemerintah, tetapi juga menjadi subjek yang aktif memberikan kontribusi nyata. Di sinilah letak pentingnya peran dakwah dalam membentuk karakter dan moralitas pemuda.
Dakwah Sebagai Pembangun Karakter
Dakwah memiliki peran strategis dalam membangun akhlak dan moralitas masyarakat, termasuk di kalangan pemuda. Di tengah gempuran arus globalisasi dan perubahan budaya yang cepat, dakwah mampu menjadi benteng moral yang mengarahkan pemuda untuk tetap berpegang pada nilai-nilai luhur keislaman. Dakwah tidak hanya sebatas pada ranah keagamaan, tetapi juga mencakup nilai-nilai universal seperti keadilan, kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab sosial.
Pemuda yang mendapatkan sentuhan dakwah akan memiliki pandangan yang lebih bijaksana dalam menghadapi tantangan zaman. Mereka tidak hanya diajak untuk memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga diajak untuk berperan aktif dalam membangun peradaban yang lebih baik. Dalam hal ini, dakwah bisa menjadi instrumen penting dalam membentuk generasi pemimpin masa depan yang berintegritas.
Kabinet Baru dan Harapan Terhadap Pemuda
Dengan terbentuknya kabinet baru, harapan besar muncul dari masyarakat, terutama dalam hal pelibatan pemuda dalam program-program strategis pemerintah. Menteri-menteri yang baru dilantik diharapkan mampu melihat potensi pemuda sebagai aset bangsa yang harus dioptimalkan. Program-program yang fokus pada pemberdayaan pemuda, baik di bidang ekonomi kreatif, kewirausahaan, pendidikan, maupun sosial, harus menjadi prioritas.
Kabinet baru juga diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, pemuda, dan para tokoh agama yang terlibat dalam dakwah. Dengan demikian, arah pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pada pembangunan karakter bangsa. Ini penting agar Indonesia tidak hanya maju dari segi fisik, tetapi juga dari segi moral dan spiritual.
Sinergi Pemuda dan Dakwah Dalam Pembangunan
Pemuda yang aktif dalam dakwah dapat menjadi pelopor perubahan sosial yang lebih baik. Melalui dakwah, pemuda dapat menyebarkan nilai-nilai positif di lingkungannya, baik dalam bentuk gerakan sosial, kewirausahaan, maupun inovasi kreatif. Sinergi ini tidak hanya membawa dampak bagi kehidupan pemuda itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Di sisi lain, kabinet baru yang responsif terhadap aspirasi pemuda dan mendukung dakwah akan mampu menciptakan kebijakan-kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Program-program pemerintah yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan didukung oleh semangat kepemudaan akan memiliki peluang lebih besar untuk berhasil.
Oleh: Yogaswara Saputra mahasiswa STISHK