KUNINGAN (MASS) – 14 Februari 2024 , 8 bulanan lagi bangsa Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi, hajat bangsa Pemilihan Umum (Pemilu) memilih calon presiden dan wakil presiden, memilih calon anggota legislatif dari tingkat pusat hingga daerah juga memilih calon anggota DPD RI.
Tahapan sudah dimulai, akan tetapi di awal awal sudah banyak rumor pemberitaan bahwa akan ada penundaan pemilu, penyelenggara pemilu (KPU) diisi orang orang yang diragukan kredibilitasnya jika kita mengambil pendapat pendapat orang orang sipil yang kritis seperti Refli Harun, Hersubeno Arif, Agi Betha dan lain lain. Orang boleh saja berpendapat akan tetapi yang paling penting adalah kita sebagai pemilih dan sekaligus yang punya tanggung jawab terhadap perjalanan demokrasi ini.
Kita awasi dan kita sampaikan pendapat dengan cara yang baik dan juga berikan masukan dengan cara sopan dan elegan.
Pesta ini adalah pesta bangsa Indonesia, dan calon calon yang sedang berkampanye adalah mereka sedang bermain seni untuk menawarkan program dan gagasan untuk kemajuan bangsa, dan mandat tertinggi ada di tangan rakyat yang mereka bebas memilih siapa saja yang calon yang mereka yakini dengan program yang mereka tawarkan dan segudang prestasi sebelumnya yang sudah mereka torehkan.
Sebaik apapun sistem pemilu di Indonesia dan sekredibiltas apapun penyelenggara jika kita berkaca kepada pemilu zaman orde baru dan orde reformasi maka tetap akan disertai hawa panas.
Jangan sampai hawa panas ini kemudian menyebabkan kebakaran emosi yang tidak terkendali dan akhirnya kita semua yang rugi.
Seringkali orang memandang bahwa pesta demokrasi ini adalah pertaruhan antara hidup dan mati masa depan bangsa dan hidup mati penduduk bangsa Indonesia, dan yang lebih parah lagi memandang bahwa jika memilih calon tertentu berarti memilih calon yang tidak NKRI, atau calon yang akan membawa bangsa ini jauh dari nilai nilai moral, akan menjual aset bangsa dan seterusnya.
Dengan kondisi seperti ini maka BAWASLU yang fungsi mirip sebagai wasit makan memegang peranan yang sangat signifikan.
Ketika BAWASLU bisa menjadi wasit yang adil bisa memberikan arahan arahan yang ditaati oleh semua pelaku demokrasi dan BAWASLU memiliki wibawa yang bisa mendamaikan dan bisa menghadirkan suasana yang tertib dan berkeadilan maka pesta Indah Demokrasi di Indonesia akan kita sama sama kita nikmati dan kita petik hasil terbaik nya.***
Penulis : Suwarno Najhan (Dosen STIQ Almultazam Kuningan)