KUNINGAN (MASS) – Pembukaan lahan mirip jalan di lereng Ciremai yang berlokasi dekat dengan Desa Pajambon baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan masyarakat.
Pasalnya, sejumlah pihak mengaku khawatir pembukaan jalur di wilayah tersebut membawa hal di kemudian hari. Bahkan mengaitkan dengan apa yang terjadi di Sumatera.
Terpisah, Kepala Desa Pajambon, Nani Ariningsih, menyebut lokasi tersebut dulunya direncana akan dijadikan wilayah go green. Diantaranya terdapat wisata hingga pertanian.
“Disana untuk wisata, untuk ditanami pepohonan, pertanian, ada balong (kolam), jadi disana banyak tanaman-tanaman seperti itu. Wisatawan bisa kukurilingan (berputar menjelajah) di wilayah itu kayaknya,” ujar Nani, Selasa (2/12/2025).
Adanya akses jalan yang berdekatan dengan desanya itu, Nani menyampaikan jalur tersebut direncanakan nantinya akan di sambungkan langsung dengan Desa Pajambon yang bertujuan membuat wilayah itu ramai wisatawan.
“Ke Pajambon memang akan dibikin jalan, dulu masukan dari pak Camat biar Pajambonnya ikut ramai. Tapi untuk pintu utamanya tetep dari Cisantana,” tuturnya.
Nani menambahkan pemilik lahan tersebut merupakan tanah milik pribadi. Sehingga ia pun untuk melarang pembukaan lahan tidak ada hak, karena lahan itu milik pribadi.
Menurutnya, masalah perizinan ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau pihak perizinan lainnya.
“Kalau mau diizinkan atau ngganya itu tergantung DLH sama perizinannya gitu. Yang penting saya berharap untuk keselamatan Pajambon seperti apa, jangan sampai ada imbas bencana ke Pajambon,” ungkapnya.
Sekilas Nani juga menceritakan, dulunya lokasi tersebut merupakan wilayah tadah hujan yang digunakan para petani untuk berkebun, seperti menanam sayuran, padi (huma bukan sawah), bawang, kacang hingga tomat.
Pada saat itu, masyarakat mendapat bantuan pepohonan dan ditanam dilokasi tersebut. Hingga akhirnya sekarang menjadi seperti gunung dengan banyak pepohonan besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kala dikonfirmasi langsung, pihaknya tengah melakukan briefing dan belum memberikan jawaban. (didin)
