KUNINGAN (MASS) – Teka-teka penyebab pelaku pembunuh ibu kandung di Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi mengalami stres akhirnya terkuak.
Menurut penuturan dari Kades Kadatuan Kastor, pelaku yang bernama Ono itu stres karena diduga ingin menguasai ilmu. Namun, sayangnya berbagai amalan yang diberikan oleh sang guru tidak bisa dilaksanakan oleh pelaku sehingga menjadi stres.
“Cerita seperti itu. Semenjak itu korban menjadi stres sehingga berpisah dengan istrinya,” ujar Kastori, Sabtu (22/8/2020).
Ia menerangkan, selama ini pihak desa dan keluarga sudah membawa ke medis. Namun, karena memang bukan harus diobatan medis saja, pelaku tidak kunjung sembuh.
“Ini mah harus oleh kebatinan karena memang sakit. Ia ingin ilmu tapi teu kahontal,” ujarnya dengan sedikit bahasa Sunda.
Selama ini kakaknya sangat peduli kepada Ono. Namun, memang tingkat stres pelaku yang tidak bisa diobati medis membuat semua menyerah.
“Setelah kejadian ini warga menolak kalau pelaku kembali ke desa. Pihaknya yakin pihak berwajib bisa melakukan yang terbaik,” tandasnya.
Mengenai proses tahlilan baru dilakukan Sabtu malam karena jenazah baru di kebumikan pagi harinya . Pihaknya mendoakan agar almarhum diberikan tempat terbaik. (agus)