KUNINGAN (MASS) – Pasca tak lagi mengelola Waduk Darma, PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha) diminta kreatif dan inovatif, serta target yang jelas untuk mengembangkan destinasi wisata. Dengan begitu, tentu juga akan berimbas pada lebih baiknya kinerja PDAU, dan bisa meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Pesan itu tertuang dalam rekomendasi khusus bidang perekonomian yang disampaikan Pansus bentukan DPRD Kabupaten Kuningan saat membahas LKPJ Bupati Kuningan 2023, dibacakan beberapa waktu lalu.
Selain untuk PDAU, Pansus DPRD Kuningan itu juga menyoroti perusahaan daerah selain PDAU seperti Bank Kuningan, PT LKM, dan PAM Tirta Kamuning untuk bekerja lebih optimal.
Melalui sekertaris Pansus, Yaya, anggota DPRD F-PKS, disampaikan beberapa poin yang menjadi rekomendasi khusus untuk perusahaan daerah. Berikut rinciannya:
- Kami meminta PDAU untuk lebih kreatif dan inovatif serta memiliki target yang jelas dengan kemampuan yang ada untuk mengembangkan destinasi wisata yang ada mengingat PDAU sebagai pemilik ijin di dalam kawasan TNGC serta berkolaborasi dengan Dinas terkait.
- Kami meminta Pemerintah Daerah dalam merealisasikan penyertaan modal kepada PERUMDA agar realisasinya dilakukan diawal tahun anggaran supaya dapat efektif dalam berkontribusi meningkatkan PAD.
- Dalam menjaga kesehatan CAR ( Capital Adequacy Ratio/ Rasio kecukupan modal ) pada Bank Kuningan maka Pemerintah Daerah diharapkan menambah penyertaan modal tidak hanya dalam bentuk fresh money tetapi dalam bentuk asset, salah satunya dengan mengalihkan asset yang dalam penguasaan BPBD Kabupaten Kuningan.
- Kami mengharapkan agar program CSR dilaksanakan untuk mengentaskan kemiskinan dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat khususnya wilayah yang ditetapkan miskin ekstrim di Kabupaten Kuningan.
- Kami menyarankan kepada PT. LKM agar segera menyelesaikan terkait kredit macet, kemudian meminta kepada Pemerintah memfasilitasi pemindahan penyertaan modal Proviansi Jawa Barat menjadi hibah milik PT. LKM.
- Meminta kepada PAM Tirta Kamuning untuk melakukan efesiensi biaya operasional, meminimalisir tingkat kebocoran air, meningkatkan pelayanan dan kualitas air, pemeliharaan sumber mata air dan meningkatkan kerjasama antar daerah.
(eki)