KUNINGAN (MASS) – Untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya kesiapan mental dan spiritual sebelum memasuki pernikahan, Departemen Pendidikan dan Pelatihan PD Salimah Kabupaten Kuningan menyelenggarakan seminar pra nikah, Minggu (9/11/2025).
Tidak sendiri, PD Salimah bekerja sama dengan LDK Al-Kahfi, Fokusku, Teman Bicara, dan Al Fayyadh Healing Center dalam menyelenggarakan acara tersebut.
Kegiatan bertajuk “Ready For Love – Self Healing Sebelum Nikah: Sembuhkan Luka, Temukan Belahan Jiwa” itu berlangsung di Aula Kuningan Eye Center Kuningan.
Kegiatan ini diikuti oleh 66 peserta putri dan 5 peserta putra yang antusias mempersiapkan diri menuju pernikahan yang sehat dan bahagia.
Ketua PD Salimah Kabupaten Kuningan, Ninin Setianingsih SP, dalam sambutannya menegaskan pentingnya healing dan kesiapan diri sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
“Pernikahan bukan hanya penyatuan dua hati, tapi juga dua jiwa yang sudah pulih dan siap saling menguatkan,” ujar Ninin dalam sambutannya.
Sementara, dalam sesi materi, dihadirkan narasumber Vivit Tistawaty SPsi C Ht., praktisi hipnoterapi dan konselor SEFT yang membawakan tema “Healing Before Loving”.
Dalam materinya, Vivit mengajak peserta menyelami proses self healing agar mampu melepaskan luka batin masa lalu dan membuka ruang bagi cinta yang lebih sehat.
“Kadang bukan jodohnya yang belum datang, tapi hati kita yang belum pulih,” ungkap Vivit.
Kemudian, materi dilanjutkan oleh Ismi Mugishiana SE yang mengulas pentingnya keseimbangan antara kesiapan emosional dan spiritual sebelum menikah. Dalam sesi interaktifnya, Ismi juga mengajak peserta melakukan analisis tanda tangan.
Peserta diminta menuliskan tanda tangan masing-masing di kertas, kemudian Ismi menganalisis beberapa tanda tangan secara langsung di hadapan peserta. Dari hasil analisis tersebut, Ismi mengungkap bahwa melalui bentuk dan tekanan goresan tanda tangan, dapat terlihat refleksi kondisi batin seseorang, termasuk apakah masih menyimpan luka emosional yang belum terselesaikan.
Sesi ini berlangsung penuh antusiasme, karena banyak peserta merasa tersentuh dan mulai menyadari pentingnya memulihkan diri sebelum berkomitmen membangun rumah tangga.
Sesi berikutnya, narasbernya adalah Een Suryani SIP MH yang membawakan materi bertajuk “The Jodoh Formula”. Een mengupas bagaimana mengenali tanda-tanda jodoh yang baik menurut nilai Islam serta cara memantaskan diri agar siap dipertemukan dalam waktu terbaik versi Allah SWT.
“Jodoh bukan sekadar ditemukan, tapi dipantaskan dengan kesungguhan dan doa,” tutur Een dalam penutup materinya. (eki)






















