KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Stikku kelompok 5 di Desa/Kadugede, pada saat Pengalaman Belajar Lapangannya (PBL II), Minggu (5/9/2021) lalu menggelar kegiatan intervensi cuci tangan pakai sabun.
Program intervensi dalam kegiatan PBL II ini, merupakan tindak lanjut dari kegiatan PBL I sebelumnya. PBL II sendiri dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus 2021 – 10 September 2021.
Pada kegiatan itu, dilakukan penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat dan bersih.
Bahkan dilakukan demontransi juga pembuatan wastafel siaga dari barang bekas, dan pembuatan hand sanitizer. Kegiatan dilakukan di dusun puhun desa setempat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 5 orang mahasiswa yaitu Anisa Melinda, Abdurazak, Helena, Nabila Khoerunnisa, dan Siska Nurfadillah.
Dengan Dosen Pembimbing Akademik Fitri Kurnia Rahim SKM MPHM dan Dosen Pembimbing Lapangan Ahmad Ropii SKM MKM.
Menurut Anisa Melinda, salah satu mahasiswa yang terlibat, menjelaskan kegiatan intervensi ini diikuti oleh ibu-ibu yang berjumlah 10 orang bertempat di rumah ketua RT 23 Dusun Puhun.
Kegiatan ini dimulai pukul 14.00- 16.00 WIB, diawali dengan memberikan penyuluhan mengenai Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga, Demonstrasi Pembuatan Hand Sanitizer Dan Pembutan Wastafel Siaga Dusun.
Materi penyuluhan yang diberikan diantaranya yaitu mengenai Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga, 10 indikator PHBS Rumah Tangga, Manfaat PHBS di Rumah Tangga, Manfaat PHBS di Masyarakat, Penyakit Yang Muncul Akibat Tidak Ber-PHBS, dan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Setelah materi penyuluhan diberikan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan hand sanitizer. Alat dan bahan pembuatan hand sanitizer ini diantaranya yaitu :
1.Alkohol 70%
2.Aloevera/Lidah buaya
3.Gelas ukur/ ukuran sejenisnya
4.Sendok makan
5.Botol spray/botol sejenisnya
Lebih lanjut Anisa menjelaskan bahwa setelah kegiatan demonstrasi pembuatan hand sanitizer selesai, dilanjutkan dengan praktik 6 langkah cuci tangan pakai sabun menggunakan Wastafel Siaga Dusun yang telah kami buat dari ember bekas cat yang dilubangi, dipasang kran air kemudian dicat dan ditempel sticker 6 langkah cuci tangan pakai sabun.
Pembuatan Wastafel Siaga Dusun dilengkapi dengan sabun cuci tangan dan stiker cara mencuci tangan yang benar , diharapkan dapat bermanfaat untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti kegiatan Vaksinasi, Posyandu, Pengajian, dan lainnya yang mana pada musim pandemi sekarang ini kegiatan tersebut harus tetap memperhatikan protokol kesehatan salah satunya adalah cuci tangan pakai sabun.
Cuci tangan sendiri adalah salah satu langkah yang disarankan oleh Word Health Organization (WHO) dalam mengurangi penyebaran Covid-19 selain menjaga jarak dan menggunakan masker. Sehingga diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 dimulai dari lingkup yang terkecil yaitu Dusun.
Alat dan bahan pembuatan Wastafel Siaga Dusun diantaranya yaitu :
1.Ember bekas cat berikut tutupnya/ Ember sejenisnya
2.Amplas
3.Kran air
4.Solder/Bor
5.Lem paralon
6.Cat kayu
7.Kuas
8.Stiker 6 langkah cuci tangan
“Penyuluhan oleh mahasiswa STIKKU alhamdulillah sangat bermanfaat, menambah wawasan menambah pengetahuan bagi kami. Pembuatan hand sanitizer pun ternyata gampang. Jadi kalau buat sendiri di rumah bisa menghemat ekonomi karena bahan yang murah dan mudah didapatkan,” ujar Nunung salah satu peserta sasaran intervensi
Penyerahan wastafel siaga dusun ini langsung kami serahkan kepada kepala dusun puhun, untuk dapat digunakan pada kegiatan yang ada di dusun.
“Terimakasih banyak kepada mahasiswa STIKKU, untuk wastafel ini sangat bermanfaat dapat digunakan di kegiatan posyand,” ujar Holiludin Kepala Dusun Puhun.
Pihaknya berharap dengan adanya Wastafel Siaga Dusun ini masyarakat dapat lebih paham akan pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), dapat memotivasi masyarakat untuk rutin mencuci tangan supaya terhindar dari wabah virus corona dan nantinya dapat menjadi kebiasaan sehari-hari meskipun pandemi covid-19 telah berakhir. (Eki)