Connect with us

Hi, what are you looking for?

Politics

Pasca Ridho Tak Ikut Sekolah Partai, Peluang Kandidat Lain Terbuka

KUNINGAN (MASS) – Rekomendasi DPP PDIP yang belum secara resmi diumumkan masih memberikan peluang cukup besar bagi para kandidat lain untuk menjadi pendamping H Acep Purnama. Bahkan bisa saja terjadi, justru Acep Purnama yang batal direkomendasi apabila hasil ujian dari Sekolah Partainya bernilai D.

“Awalnya saya mengira duet Acep Purnama-Ridho Suganda benar-benar fix akan direkomendasi oleh DPP PDIP. Tapi setelah mendengar kabar Ridho tidak ikut Sekolah Partai karena jatuh sakit, maka konstelasi politiknya malah bisa berubah lagi,” ujar salah seorang Pemerhati Sosial Politik, Adi Rahmat Hidayat ST, Kamis (14/12/2017).

Jika kejadian Acep yang direkomendasi untuk posisi cabup, kata dia, pendampingnya belum tentu M Ridho Suganda. Sebab dari kalangan birokrat sendiri, kini terpecah dukungan. Ada yang menyenangi Dede Sembada, ada pula yang suka kepada Ridho Suganda. Bahkan tidak sedikit yang menginginkan sosok Kamil Ganda Permadi, Jajat Sudrajat dan Yusron Kholid.

“Malah saya juga sempat mendengar, Rana Suparman yang pantas untuk menjadi pendamping Acep. Karena Rana dinilai mereka sebagai kader senior partai. Sedangkan posisi ketua dewan bisa diisi oleh Tresnadi, sekretaris DPC,” tuturnya.

Apabila DPP PDIP hendak mengusung satu paket, Adi berpendapat ada banyak alternatif. Diantaranya, Acep-Desem, Acep-Ridho, Acep-Rana, bahkan bisa pula Acep-Deni. Tak menutup kemungkinan bisa dengan “memerahkan” birokrat dimana ada nama Yusron Kholid, Jajat Sudrajat dan Kamil Ganda Permadi. Adi mengacunya pada http://polling.kuninganmass.com/cabup-cawabup-kuningan-2018-2023/.

“Tapi bisa juga berkoalisi dengan partai lain yang mungkin peluang menangnya itu bisa lebih besar. Misal Acep-Toto, Acep-Dudy atau berpasangan dengan kandidat birokrat yang dapat diusung oleh partai non PDIP. Perpaduannya bisa politisi-birokrat, politisi-pengusaha atau politisi-ulama,” papar Adi.

Namun pria jebolan perguruan tinggi Bandung ini berpikir di luar perkiraan banyak orang. Menurutnya, ketika PDIP mengeluarkan kebijakan untuk berkoalisi dengan partai lain, tidak menutup kemungkinan Rana Suparman yang diusung untuk posisi K1.

“Saya kira berprediksi boleh-boleh saja. Sekolah Partai kan sekarang masih berlangsung. Kalau ternyata ujian dari Sekolah Partai itu Acep Purnama tidak mendapat nilai yang memuaskan, gimana?. Mungkin saja kan nanti rekomendasi jatuh ke Rana berpasangan dengan Toto dari PKB. Atau masih satu paket Rana-Ridho,” pungkasnya. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version