KUNINGAN (MASS) – Selain Acep-Ridho dan Dudy-Udin, menggeliat pasangan ketiga yaitu Toto-Yosa. Pasangan ini sedang bersiap-siap menghadapi momentum penting berupa deklarasi sekaligus mendaftar ke KPU, Rabu (10/1/2018).
Dua figur yang tak kalah fighter (berjiwa petarung) itu sudah resmi dikawinkan. Hal itu ditandai dengan keluarnya rekomendasi dari empat DPP partai penopang duet tersebut. Diawali oleh PKB dan Demokrat, lalu disusul PPP dan PKS.
“Tadi (Selasa) jam 16.30 WIB SK DPP persetujuan untuk pasangan dr Toto Taufikurohman Kosim dan Yosa Octora Santono MM saya ambil dari DPP,” kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPD PKS Kuningan, Saipudin SSi, Selasa (9/1/2018) malam.
Melihat komposisi partai pengusung, tiga diantaranya partai berbasis Islam yaitu PKB, PKS dan PPP. Salah satu dari tiga partai tersebut memiliki alasan khusus kenapa mengusung Toto-Yosa.
“Bergabungnya partai Islam yang tentu bergabungnya potensi ummat dan ulama, harapannya Kuningan lebih agamis, sejahtera dan Sentosa,” ungkap Saipudin.
Menyikapi konstelasi politik terkini, Ketua F-Tekkad, Soejarwo berkomentar. Menurutnya, masuknya dua parpol Islam (PKS dan PPP) ke barisan pengusung duet Sentosa (Senang Toto-Yosa) diprediksi akan membuat pertarungan dalam Pilbup Kuningan akan berlangsung lebih berkualitas.
“Dengan kekuatan 18 kursi parlemen yang di dalamnya ada kekuatan 3 parpol Islam (PKS, PKB dan PPP) ditambah satu parpol nasionalis yakni Demokrat, duet Toto-Yosa akan menjadi lawan tanding yang seimbang bagi 2 paslon lainnya yaitu Dudy-Udin (19 kursi) maupun Acep-Ridho (13 kursi),” kata dia.
Kendati duet Acep-Ridho terhitung paling minim mendapat dukungan dari ‘kursi’ parlemen, namun sebagai Petahana Jarwo menilai tidak mudah untuk dikalahkan. Besarnya dukungan parpol pemilik kursi di Parlemen Daerah tidak bisa dijadikan acuan mutlak bahwa seluruh konstituen suatu parpol akan ‘utuh’.
“Faktor figur paslon tetap menjadi penentu yang dominan dalam kancah pilihan langsung,” ujarnya.
Keterwakilan daerah pemilihan pun, menurut Jarwo jadi suatu faktor yang tidak bisa dinisbikan. Dari faktor keterwakilan Dapil, duet Toto-Yosa memiliki nilai ‘lebih’, karena figur Toto mewakili wilayah Kuningan Timur, sementara Yosa mewakili Kuningan Selatan-Barat.
“Bebeda dengan 2 paslon lainnya, yang berdomisili dalam satu dapil. Yakni Acep-Ridho dapil 1 dan Dudy-Udin dari dapil 2,” tukasnya. (deden)