KUNINGAN (MASS) – Meski masih beberapa tahun mendatang, nampaknya pemilu memang jadi bahan serius untuk banyak pihak berbenah.
Bukan hanya partai-partai yang terlihat sudah memasang spanduk untuk 2024 nanti, tapi organisasi yang berhubungan dengan pemilu juga berbenah.
Seperti yang juga terjadi di tubuh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kuningan.
Organisasi yang konsen dalam kepemiluan, demokrasi, dan politik jni, berbenah dengan melakukan reshufle besar-besaran.
“Kemarin kita sudah melakukan rekrutmen terbuka. Pertama ada seleksi administrasi, lalu tes akademik, dan wawancara yang semuanya dilakukan secara daring. Kondisi pandemi membuat skema rekrutmen menggunakan metode daring,” terang ketua KIPP Zaka Vikryan beberapa waktu lalu.
Zaka menegaskan, reshuffle yang terjadi disebabkan beberapa faktor. Selain beberapa pengurus berpamitan karena tambahan aktivitas dirinya.
Ada juga yang terevaluasi tidak aktif dan produktif, bahkan ada yang terafiliasi terhadap salah satu partai politik.
Ia pikir, apa yang dilakukan oleh rekan-rekan KIPP itu wajar. Sebab sebagai subjek sekaligus objek politik, mereka merdeka untuk menentukan perilaku politiknya.
Hanya saja ada aturan yang mengikat di tubuh KIPP. pihaknya a tentu berpegang teguh pada konstitusi.
“Sebab jika tidak, maka bukan hal yang muskil jika ke depan terjadi carut-marut dan ketidakjelasan perilaku organisasi,” tambahnya.
Kontesasi Pilkada dan Pemilu mendatang, masih menurut Zaka, menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi semua pihak.
Ia menilai semua itu harus dipersiapkan secara matang, termasuk lembaga pemantau.
Dikaatakn, mengingat banyak sekali tantangan-tantangan teknis dan non-teknis, kader KIPP Kuningan ke depan diharapkan bisa lebih struggle.
Oleh sebab itu, kurikulum organisasi pun kini tengah dirancang agar pada waktunya, kader KIPP Kabupaten Kuningan dapat memerenkan tugas dan fungsnya dengan optimal.
Tidak selamanya nanti rekan-rekan berkiprah di KIPP, kalau pun pada hari H ada yang menjadi penyelenggara tentu saya mendukung, kalau pun ada yang menjadi peserta pun sangat mendukung.
Menurutnya, sepanjang rekan-rekan aktif di KIPP tentu diwajibkan untuk berada di poros tengah.
Konsep Tawassuth, tidak condong ke kanan atau pun ke kiri selama tercatat aktif sebagai kader.
Lebih lanjut, kalaupun nanti rekan-rekan ingin menjadi pelaku politik taktis dan praktis maka hal tersebut lumrah adanya.
“Jadikan KIPP kawah candradimuka untuk belajar. Ke depan, silakan,bebas menentukan pilihan,” tegasnya.
Reshuffle sendiri, saat itu disebtkannya sudah 90 persen. Dirinya berpesan, agar kedepan kader KIPP bisa selalu berintegritas.
“Selalu sadar mengingatkan diri tentang integritas, moralitas, dan loyalitas. Jaga nama baik pribadi dan orang sekitar. Senantiasa berhusnudzon kepada Allah SWT. Insyaallah hidup (di mana pun kita berada) semakin berkualitas,” pungkasnya. (Eki)