KUNINGAN (MASS) – Upaya mewujudkan pilkada yang berkualitas nampaknya tidak mulus. Panwaslu Kecamatan Kuningan menemukan adanya data pemilih ganda dalam jumlah cukup banyak. Tidak menutup kemungkinan temuan serupa terjadi di kecamatan lain.
Dari keterangan yang diperoleh kuninganmass.com, jumlah pemilih ganda di Kecamatan Kuningan mencapai 334 orang. Sementara total pemilih yang telah diplenokan oleh PPK Kuningan sebanyak 73.371 orang.
“Pada Pleno PPK tanggal 12 April kemarin kami sudah sampaikan untuk dikoreksi. Tapi setelah kami cek kembali sekarang, ternyata datanya masih ganda,” ujar Anggota Panwascam Kuningan, Maman Sulaiman Shum, saat ditemui portal ini di kantornya Rabu (18/4/2018).
Temuan pemilih ganda tersebut dapat dicek di https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018. Saat memasukan NIK (Nomor Induk Kependudukan), bisa diketahui apakah dobel data atau tidak.
Dari 334 kasus ganda itu, rata-rata satu NIK terdata berdomisili berbeda. Contoh Teten Patoni dengan NIK yang sama, ia bisa nyoblos di TPS 10 Kelurahan Winduhaji dan bisa nyoblos pula di TPS 8 Kelurahan Kuningan.
Ada juga yang berbeda nama meski satu NIK. Semisal Jaenudin, ia bisa nyoblos di Desa Ancaran sekaligus bisa nyoblos pula di Kelurahan Windusengkahan. Hanya saja untuk di Windusengkahan, identitasnya Muhamad Jaenudin, ada tambahan Muhamad.
Yang cukup mengherankan, dua nama yang berbeda memiliki satu NIK yang sama. Bahkan dua identitas tersebut berbeda jenis kelamin. Contohnya, Fahmy Hygienis berjenis kelamin laki-laki dengan Ina Ratna berjenis kelamin perempuan. Fahmy nyoblos di Kelurahan Cijoho, sedangkan Ina di Kelurahan Kuningan.
“Kami berharap masalah ini bisa segera diselesaikan, karena tidak menutup kemungkinan di kecamatan lain pun sama,” harap Maman seraya menyebutkan, Kamis (18/4/2018) besok akan dilaksanakan Pleno KPU Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sementara itu, kuninganmass.com mencoba melakukan penghitungan terhadap kasus pemilih ganda. Ketika diambil rata-rata 200 kasus, maka menjadi 6.400 kalau dikalikan 32 kecamatan. Menurut banyak orang, satu suara saja sangat berharga. (deden)