KUNINGAN (MASS)- Terkait informasi pemanggilan DKM Masjid Desa Cimaranten Kecamatan Cipincung oleh Panwascam Cipicung tentang bantuan calon Wakil Bupati Yosa Octora Santono. Tim dari Yosa Octora Santono angkat bicara.
Tim Yosa Octora Santono yang diwakili Lili Rojali SH, mengatakan, setelah mendalami dan dilakukan kroscek antara semua pihak ternyata tidak ada arahan dan permintaan langsung dari Cabup Yosa Octora Santono untuk diumumkan di masjid. Hal itu murni inisiatif dari pribadi (DKM)
Pihak DKM pun belum mengetahui bahwa sumber dana bantuan pembangunan masjid untuk rangka atap baja itu dari Yosa. Sebab, belum ada bukti fisik.
“Kami melihat kasus ini sangat tendensius. Panwas sudah berpolitik dan menggiring opini tanpa dasar dan bukti kuat. Panwas sudah membangun image negatif kepada seseorang. Undangan klarifikasi ke DKM secara lisan tanpa ada administrasi. Kemudian lagi meneruskan ke kabupaten dan menyebarkan luas ke media. Sementara di lapangan sudah ada kesepakatan kasus ini selesai dengan perjanjian tertulis” beber Lili, Jumat (2/3/2018).
Lili menyebutkan, asas pencegahan pengawasan tidak dilakukan oleh Panwascam. Edaran himbauan pelanggaran kampanye dengan No 018/Panwas-cpcg/II/2018 yang dibuat dan ditandatangani ketuanya tidak disampaikan kepada pihak DKM Desa Cimaranten.
Sehingga lanjut dia, karena ketidaktahuan pihak DKM pun berinisiatif mengumumkan kepada jamaah siapa yang membantu proses pembangunan. Dalam hal ini, Panwascam sudah lalai dan pelanggaran administratif.
Aep Saefullah Tim dari Yosa lainnya menambahkan, terkait masalah ini, memberikan catatan bahwa tupoksi Panwas dari semua lini berdasarkan regulasi yang ada. Peraturan Bawaslu No 2 tahun 2015 tentang Perubahan atas peraturan Bawaslu No 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilu sudah jelas.
Sejak awal Aep meminta, agar Panwas perbaiki dan introspeksi diri dengan memperkuat SDM kelembagaaan di semua tingkatan. Penafsiran dan pelaksanaan regulasi harus sama baik antara Panwas kecamatan dan kabupaten.
“Jangan terkesan Panwas menjadi jubir paslon lain, dengan bertindak pilih kasih kepada paslon tertentu. Indikasi ini mencuat dengan hampir temuan yang ada,” ujar Aep yang mengaku tengah mendampingi kunjungan bencana Rombongan Anggota Komisi 5 DPRD Jawa Barat. (agus)