KUNINGAN (MASS) – Akses jalan utama penghubung anatara Kuningan-Majalengka, kerap sering terjadi longsor. Terbilang sudah 6 kali lebih terjadi longsor, dengan skala longsor kecil maupun longsor besar.
Menurut informasi Eja, warga Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing katanya terjadi longsor sudah 6 kali lebih.
“Tebingna labil ieu mah, tos sering longsor tos aya 6 kalina lebih (tebingnya labil ini, udah sering longsor, ada 6 kali),” ujarnya saat didapan balai desa, Selasa (13/5/2025).
Ia menjelaskan dulu itu pernah terjadi longsor sekarang tidak terlalu parah, titik longsor juga bekas longsor dulu. Korban longsor kemarin terselamatkan oleh penghadang benteng jalan.
“Ieu mah tilas longsor, longsor deui. Lalongsoran ka jalan kitu. Henteu parah teuing tiasa dikeduk jeung henteu ngarusak jalan, kamari oge eta aya nu katimpa longsor nu pas wengi orang Sukamukti, mun teu aya benteng duka tah kumaha nasibna untung katahan ku benteng jalan (ini bekas longsor, longsor lagi, longsor ke jalan. Gak teralu parah jadi bisa langsung diberesin. Kemarin juga ada orang Sukamukti ketimpa longsor, untung ketahan benteng),” lanjutnya.
Kata Eja, dulu sempat terjadi longsor dan memakan korban yang sedang dalam perjalanan. Korban tertimpa material longsor dan di temukan setelah 25 hari lamanya.
“Kapungkur mah aya nu sampe maot, 25 dinten nembe kapendakan. Orang Cibali, masih Cikijing perbatasan sareng Ciamis (dulu ada yang sampai meninggal, 25 hari baru ketemu)” ucapnya.
Sementara jika terjadi longsor di daerah Cipadung, pihak desa hanya melaporkan peristiwa tersebut ke pemerintah daerah. Dan dari 6 kali terjadi longsor, ada 4 kali kejadian terparah mengakibatkan jalan ditutup total.
“Ditanganin langsung ti kabupaten, desa mah cuma ngasih informasi wae. Tinu 6 kali longsor teh kira-kira 4 kali longsor pang parah namah (dari 6 kali longsor, kira-kira 4 kali yang parah),” pungkasnya. (rzl/mgg)
