KUNINGAN (MASS) – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan masih jauh dari ideal dalam struktur APBD Kabupaten Kuningan. Hal itu tergambar dari presentase yang kecil PAD, dari total keseluruhan APBD.
Hal itu juga nampaknya belum berubah dalam waktu dekat. Dalam Rancangan APBD 2026, komposisi itu masih nampak jelas. Dimana proporsi PAD hanya sekitar 16,98%, sementara Pendapatan Transfer mencapai 81,26%.
Sorotan APBD ini juga yang banyak dikritisi oleh Fraksi-fraksi di DPRD Kabupaten Kuningan. Dari total pendapatan yang direncanakan sebesar Rp2.796.962.665.257,-, PAD Kuningan diproyeksikan Rp475 Miliar-an saja.
Dari angka total tersebut, pendapatan transfer direncanakan sebesar Rp. 2,272 Triliun lebih, kemudian lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar Rp. 49,04 Miliar lebih.
”Daerah kita masih berada pada posisi yang sangat rentan terhadap perubahan kebijakan fiskal nasional,” tertulis dalam PU Fraksi PKS, yang sempat diserahkan ke Bupati, beberapa waktu belakangan.
Keterbatasan ruang fiskal ini menuntut Pemda untuk menyusun anggaran belanja yang super-efisien dan tepat sasaran. Apalagi, kabarnya akan ada pemangkasan transfer yang cukup besar.
”Terlebih tahun 2026 diperkirakan ada pemangkasan transfer sebesar Rp111 Miliar,” kata Fraksi PKS. (eki)






















