KUNINGAN (MASS) – Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) bukan program Bunda Menyapa. Hal itu ditegaskan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar M SI, kala diwawancarai setelah pelantikan eselon 2, Jumat (17/12/2021) siang.
“Nggak, bukan. Berbeda ini mah,” jawabnya saat ditanya, adanya kabar bahwa P2L itu serupa program Bunda Menyapa-nya TP PKK Kuningan yang kini diketuai Hj Ika Purnama.
Pertanyaan itu sendiri bukan muncul tiba-tiba. Pasalnya, sebelum pelantikan hasil open bidding untuk 6 posisi eselon 2, program ini jadi bahan sorotan.
P2L, jadi sorotan karena dugaan potongan banprov yang menimpa salah satu kabid peserta open biding.
Dugaan potongan ini, muncul setelah yang bersangkutan, lolos tahap akhir, sebelum akhirnya dipastikan 6 calon yang lolos saat ini.
Dalam wawancara itu, Dian tidak banyak membahas soal program P2L. Dian banyak membahas hasil komunikasinya dengan Bupati setelah refleksi 3 tahun kemarin, bahwa kedepan kemungkinan tidak akan ada lagi open bidding untuk jabatan eselon 2.
“Talent pool, jadi pengangkatan itu hasil terakumulasi penilaian yang holistik. Bukan hanya dari atasan, tapi juga penilaian bawahan, kinerja setiap harinya gimana, attitudenya, track record,” sebutnya.
Hal itu, menurut Dian merupakan semangat reformasi birokrasi. Penilaian panjang, akan menilai seseorang layak atau tidak naik jabatan.
Dirinya juga mengaku, sudah study banding ke beberapa daerah yang sudah melakukan pengangkatan jabatan dengan cara tersebut seperti Sumedang. Apalagi, dengan talent pool ini, lebih murah dan efektif.
“Kalo biaya open bidding saya lupa, itu ada di BKPSDM,” jawabnya kala ditanya, berapa biaya yang keluar untuk open bidding. (eki)