KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam PMII Komisariat Unisa Kuningan, melalukan aksi dan orasi di sekitaran taman kota, Minggu (11/6/2022) kemarin.
Mereka, berteriak membara di tengah teriknya matahari, melontarkan keresahan-keresahan yang dirasakan. Terutama, perihal miskin ekstrim yang tersemat untuk Kuningan.
Dalam orasinya, banyak dari mahasiswa itu mempertanyakan, sebenarnya sudah sejauh mana upaya pengentasan kemiskinan ini dilakukan.
PMII mengklaim dari orasi-orasinya, bahwa dari yang mereka tanyakan, survey ke masyarakat, masih banyak yang bingung memenuhi kebutuhan primernya sendiri.
PMII, menuding pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Acep-Ridho ini, menambah daftar kusutnya pencapaian visi misi Kuningan Maju yang dikampanyekan sejak tahun 2018 lalu,
“Jangan pernah mengatakan Kuningan ini sudah maju, jangan pernah sekali-kali mengakui Kuningan sejahtera dan makmur jika kita masih melihat tetangga kita merasa susah dan melarat” ujar salah satu orator aksi, Ira Monika Suci.
Suara lantang orator dan puisi menggelagar juga menarik perhatian masyarakat di sekitaran taman kota, mereka terlihat penasaran sambil beberapa terus mengamati aksi yang sedang berlangsung.
Kader lainnya, Dhika Purbaya yang juga menjabat Ketua BEM Unisa mengatakan, aksi ini merupakan bentuk ekspresi mahasiswa, mempertanyakan visi misi bupati yang telah disusun sedemikian rupa.
“Kata maju didalamnya itu bermaksud seperti apa?” ujarya bertanya.
Ketua PMII Komisariat Unisa Asep Murodi juga menyampaikan hal yang sama. Aksi dan orasi ini, merupakan bentuk menunjukan kepedulian terhadap situasi dan kondisi kabupaten Kuningan.
“Seyogyanya, sebagai penyambung lidah rakyat kita terus aktif menyuarakan ketidaknyamanan yang terasa oleh masyarakat,” ucap Asep Murodi. (eki)