KUNINGAN (MASS) – Buah tangan atau oleh-oleh sudah menjadi bagian yang biasa digunakan dalam bersilaturahmi. Begitupun, orang yang sempat berkunjung ke Kuningan dan ingin kembali ke kota asalnya, atapun orang Kuningan yang akan keluar kota, biasanya memilih membawa oleh-oleh untuk dibagikan di tempat tujuan.
Salah satu pusat toko oleh-oleh Kuningan adalah sekitaran bunderan Cijoho, Kuningan. Di sepanjang jalan, kiri kanan banyak sekali toko yang menyediakan oleh-oleh khas Kuningan. Dan satu diantaranya adalah Toko Hafizh.
Toko Hafizh sendiri adalah toko oleh-oleh milik Yeti Setiawati. Toko yang sudah berdiri selama 4 tahun belakangan ini, memang menyediakan beragam jenis oleh-oleh khas Kuningan seperti tape ketan, miuman jeniper jenisa, hingga rengginang dan gemblong.
“Tapi memang, yang banyak dicari sebagai oleh-oleh itu, tape ketannya,” ujarna saat diwawancarai Minggu (30/5/2021) siang.
Yeti mengaku, sebenarnya mulai belajar berdagang sejak SLTA. Kala itu, dirinya mulai berdagang untuk membantu pembiayaan sekolah.
Pada kuninganmass.com, Yeti mengaku sempat berjualan apa saja, dari mulai makanan hingga kerudung. Dan karena pengalamannya itulah, kini disyukurinya usaha bisa berkembang.
“Dulunya sempet ngajar juga TK dan MD, tapi sekarang fokus usaha dan keluarga aja,” imbuhnya.
Biasanya, para pembeli oleh-oleh adalah pendatang. Tempatnya cukup diuntungkan karena berada di pinggir jalan utama. Apalagi, di sekitaran bundaran Cijoho ini, memang terkenal harganya terjangkau.
“Selain tape, biasanya orang juga cari minuman khas Kuningan. Kita kan punya jeniper, jenisa, sirup limus, sirup mangga, sirup sirsak. Kalo jeruk kan dari Ciawi, sirup biasanya dari Kadugede,” ucapnya.
Khusus untuk tape, menurutnya banyak yang mencari dari merk-merk yang sudah cukup terkenal bagus. Karenanya, dirinya mengambil tape dari Ciberem dengan merk tertentu. Sedangkan untuk rengginang, biasanya dari produk masyarakat sekitar Cijoho.
“Tape di kita Sari Madu. Emang beda, dari rasanya manis, ukurannya lebih besar dan gak cepet asem. Masa kekuatannya juga lama, seminggu masih manis, apalagi kalo masuk kulkas bisa sebulanan,” imbuhnya.
Adapun nama toko sendiri, diambil dari nama anak pertamanya, hafizh. Selain dari nama anak, dirinya juga ingin kelak anaknya bisa seperti namanya, hafiz qur’an. Saat ini, dirinya dan sang suami mengaku ingin ada cabang di daerah suaminya bekerja, Cikarang.
“Insyaallah suami pengen punya cabang lagi, sekarang di Cikarang juga buka lapak, tapi nggak ada toko,” ujarnya sembari menjelaskan sistem pemesanan.
Bagi pembeli, Toko Hafizh sendiri selain menerima pembelian langsung di tempatnya juga menerima pesanan bahkan sampai keluar kota via WA 0877-8035-5063. Bahkan, di tempatnya juga tersedia harga khusus jika pembelian dilakukan untuk dijual kembali. (eki)