KUNINGAN (MASS) – Berawal dari kegemarannya membaca novel, pada tahun 2020 Naufal Adhansyach mulai mencoba menulis karya fiksi. Kurang lebih hanya dalam waktu satu bulan, Naufal selesaikan untuk menyelesaikan karyanya. Pada pertengahan tahun 2020, bertepatan dengan usianya yang menginjak 17 tahun, karyanya yang berjudul “Metamorfosis” berhasil terbit dan memiliki ISBN (International Standar Book Number.
Sempat mempromosikan dan menjual kurang lebih 50 eksemplar buku, ternyata hasilnya tidak ia nikmati sendiri. Bahkan, modal dan hasil dari penjualan bukunya dia salurkan untuk pembangunan Masjid Jami’ Nurul Huda Desa Cengal Kecamatan Japara. Saat ini, karya Naufal bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Buku “Metamorfosis” karya Naufal sendiri, menceritakan perjalanan hidup anak kecil yang mencari arti kehidupan. Dan pada akhirnya anak kecil tersebut mengalami sebuah mimpi yang sangat aneh, dalam kiasan mimpi inilah sang anak menemukan arti kehidupannya.
Putra daerah ini mulai menulis pada saat dia duduk di bangku kelas tiga SMA. Adapun riwayat pendidikannya adalah sebagai berikut:
- TK Al-Madani desa Cengal
- SD Negeri 3 Cengal
- MTs Negeri 3 Kuningan
- Pondok Pesantren Modern Al-Ihya Cigugur Kuningan
- SMA Negeri 1 Jalaksana
Ia melanjutkan pendidikannya pada Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang merupakan sekolah ikatan dinas dibawah naungan Kementrian Hukum dan Ham Republik Indonesia. Sekarang dia berdinas pada Balai Pemasyarakatan Kelas II Waikabubak Nusa Tenggara Timur.
“Buku ini bukan karya penulis ternama yang mendunia, hanya ungkapan hati dan isi kepala hasil buah tangan anak muda yang berkelana mencari arti hidupnya,” ungkapnya. (ad)
