KUNINGAN (MASS) – Mutasi pada sebuah organisasi kerja adalah salah satu hal lumrah dalam rangka penyegaran dan peningkatan kwalitas kerja. Banyak hal biasanya yang menjadi indikator pimpinan dalam menempatkan seseorang dalam sebuah jabatan.
Dari mulai kwalitas kerja, background pendidikan, juga usia. Untuk kwalitas kerja maupun pendidikan biasanya ini sudah memiliki hitungan tersendiri, tetapi ketika berbicara pertimbangan usia maka akan menimbulkan banyak tanda tanya.
Usia pengabdian kah?
Usia di bidang itukah?
Usia biologiskah?
Kita sering mendengar ada sebuah idiom yg terkenal, bahwa kedewasaan dan kapasitas tak di pengaruhi Usia.
Oleh karena indikator – indikator yang ambigu itu pula, maka seringkali mutasi selalu dihitung juga dari seberapa dekat dengan para pengambil kebijakan sampai dengan “Like or Dislike” pimpinan.
Hal ini jugalah yang pada akhirnya membuat dorongan ekspektasi kuat dan pemberian harapan yang kadang palsu pada proses mutasi atau lelang jabatan.
Saat ini dalam metamorfosa proses mutasi kita mengenal istilah “open bidding”, namun pada prakteknya tetap “user” yang menentukan, sehingga proses seleksi dan kompetisi kadang nyaris terkelabui oleh koneksi dan provokasi yang tentunya berujung pada kwalitas kerja yang tereduksi.
Pada akhirnya kita bisa menyimpulkan, tidak ada indikator pasti untuk menilai kelayakan pada penempatan jabatan, karena hanya tangan dewa dan raja yang bisa menjadi fatwa.
Semoga 11 squad baru pengisi hasil lelang jabatan Kabupaten Kuningan ini bisa menjadi ponggawa yang mengikuti aturan manager dan mengerti keinginan owner***
Yusup Dandi Asih
(Kabid Ideologi Politik & Pemerintahan MPC Pemuda Pancasila Kuningan )