KUNINGAN (MASS) – Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu, Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (BAWASLU RI) bekerja sama dengan Komisi Dua DPR RI menggelar acara sosialisasi, Jumat (10/11/2023) bertempat di Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Kuningan.
Sosialisasi ini tidak hanya menjadi panggung untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga integritas pemilu.
Sosialisasi terkait pengawasan penyelenggaraan pemilu yang akan datang diisi oleh H Yanuar Prihatin M Si, wakil ketua Komisi Dua DPR RI, dan Agus Khobir Permana, koordinator pencegahan parmas dan humas BAWASLU Kuningan.
H Yanuar Prihatin menjelaskan pentingnya acara ini terletak pada upaya mensosialisasikan betapa krusialnya pengawasan dalam pemilu.
“Acara ini penting untuk mensosialisasikan betapa pentingnya pengawasan pemilu. Pemilu memerlukan pengawasan, dan melibatkan masyarakat dalam pengawasan partisipatif dapat memperluas sumber daya pengawasan,” jelas Yanuar Prihatin.
Kesadaran masyarakat menjadi fokus, itulah sebabnya sosialisasi terus menerus dilakukan di berbagai tempat.
“Untuk kesadaran itu makanya kita lakukan sosialisasi terus menerus, dan saya lakukan ini dimana-mana, di pangandaran, di banjar, di ciamis untuk terus menaikan level pengawasan” jelas Yanuar.
Yanuar juga menyoroti ancaman hoaks, informasi palsu, dan money politik, yang merupakan musuh demokrasi sekarang.
“Kita harus memerangi musuh bersama demokrasi yaitu hoax dan money politik, itu musuh terbesar kita hari ini,” ungkapnya.
Yanuar juga menekankan pentingnya keberanian masyarakat dalam menghadapi kecurangan yang bisa saja terjadi saat pemilu nanti
“Kita dorong keberanian, karena kuncinya adalah selain menemukan fakta dan data, juga melalui keberanian dan jangan mudah tergiur”
Agus Khobir Permana, komisioner BAWASLU Kabupaten Kuningan, berharap bahwa melalui acara ini, politik identitas yang bersifat SARA dapat diminimalisir dalam pemilihan yang akan datang.
“Harapannya tentu saja soal politik yang sebentar lagi terselenggara supaya bisa meminimalisir terjadinya politik-politik identitas yang menuansakan SARA,” pungkasnya. (riyan)
Video :