KUNINGAN (MASS) – Sebelumnya, proses terbuka dan pernyataan sikap ditunjukkan para pengusaha di pertokoan Siliwangi imbas ditutupnya akses jalur dengan alasan penataan kota. Kini, muncul lagi seruan aksi peduli pedagang dan PKL.
Dalam seruan bertajuk “Kuningan Menjerit” itu, dikatakan aksi tersebut akan terjadi di bulan Mei 2024. Seruan itu berisi penolakan terhadap kebijakan Pemda yang diberlakukan ke pedagang kaki lima (PKL) . Imbasnya, perputaran ekonomi sulit, pedagang susah cari nafkah.
Dalam pamphlet seruan yang beredar melalui media sosial tersebut, mengundang seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat.
Merespon hal tersebut, salah satu mahasiswa Kuningan Nurkholik, mewanti-wanti pada pemerintah untuk berhati-hati soal kebijakan yang menyangkut masyarakat luas, apalagi urusan perut.
“Perlu dimatangkan terlebih dahulu antisipasinya. Harusnya sejak awal kebijakan ini mau diberlakukan, yang dijamin itu yang terdampak langsung, ya termasuk para PKL,” ujarnya, Rabu (8/5/2024).
Ia menegaskan, saat urusan dapur yang diganggu, maka masyarakat pasti akan sangat sensitive. Karenanya, Nurkholik kembali mewanti-wanti agar pemerintah bisa segera mengkomunikasikan langsung ke pihak terkait.
“Meskipun tujuan kebijakan baik, kalo penerapan dan caranya tida baik, hasilnya tetap tida baik. Jangan sampai dibiarkan yang terdampak ini keburu tidak sabar,” imbuhnya.
Secara pribadi, Nurkholik sendiri mengaku cukup mengerti tujuan penataan kota. Namun, lanjutnya, tentu harus dikaji ulang bagaimana baiknya penataan parkir, penataan PKL, dan akses itu diberlakukan. (eki)