KUNINGAN (MASS) – Perjalanan kuninganmass.com kali ini, mencari hidangan seafood dan berbagai pecel di Jalan Dewi Sartika, Kuningan.
Seperti yang kita ketahui, di kawasan tersebut, berjejer bisnis hidangan dan makanan. Dari mulai makanan ringan, berat, modern hingga tradisional.
Salah satunya olahan kepiting, cumi, udang serta ragam pecelnya Muji Jaya Seafood.
Pertama kali datang, kuninganmass.com disambut hangat pengelolanya saat ini, Wariki Sutikno dan Ika.
Untuk warung pinggir jalan, ternyata tempat di dalamnya lebih luas dan lebihnyaman dari yang terlihat sekilas dari luar.
“Berdiri tahun 70-8 0’an. Orang tua yang ngediriin sebelum menikah. Muji diambil dari nama orang tua,” ujar Wariki, sekilas mengulas tempat usahanya tersebut.
Keduanya, baik Wariki maupun Ika sangatlah ramah. Mereka berdua mempersilahkan kuninganmass.com menunggu di dalam.
Jangan khawatir, di dalam tersedia juga closet dan mushola kecil untuk beribadah.
Sembari menunggu, kuninganmass.com memilih untuk melihat sekeliking. Terpampang gambar-gambar di dinding. Hiasan-hiasan kecil dan tulisan yang mencolok. Ada juga TV yang bisa kita tonton selagi menunggu hidangan.
Selang beberapa waktu, hidangan sudah tersaji di meja makan. Tentu saja spesial, semua hidangan utama tertumpah disana.
“Kita punya andalannya Kepiting asam manis, tapi emang, orang-orang paling banyak nyari pecel disini,” imbuhnya.
Tentu saja, sebuah hidangan kepiting itu menggoda. Dari tampilannya saja, meski hanya beralas piring keramik putih, warna matengnya kepiting serta kuah kuningnya membuat tak sabar mencoba.
Belum lagi hidangan lain, seperti udang asam manis, cumi asam manis juga dan ragam pecel. Kekuatan pecelnya, ada di sambel yang segar.
Sangat cocok ketika dipadukan dengan daging ayam, bebek, apalagi ikan lele. Ada juga tambahan seperti ati ampela, goreng tempe dan tahu.
Karena makanannya yang memang berkelas dan cocok di lidah siapapun, terutama sambel pecel dan olahan seafoodnya, membuat kuninganmass.com tak bisa berhenti makan bahkan ketika porsinya banyak. Malam itu, makan porsi sedang alias sedang lapar.
“Seperti di logo, ada tulisan rasa bintang lima. Jadi yang kita terus jaga sebagai keunggukan itu, adalah kualitasnya, ” tuturnya.
Pihaknya juga selalu minta umpan balik dari para pelanggan, kita sangat terbuka menerima kritik. Untuk mempertahankan kualitas.
Meski tempatnya tidaklah mewah dan hingar bingar, rasa dari hidangannya memang boleh diadu dengan rumah makan besar lain.
Satu lagi yang mungkin menjadi kabar baik, harganya yang terjangkau. Uuntuk olahan pecel, mulai dari Rp15 ribu. Sedangkan untuk seafood, mulai dari Rp26 ribu-Rp 60 ribu. (eki)