Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Inspiration

Mujadalah Masyumi Institute Kuningan

Bismillah

Mujadalah Masyumi Institute Kab. Kuningan.

BAHWA Menjadikan Sabar dan Shalat sebagai Penolong

– Allah SWT berfirman dalam surah AL Baqarah ayat 153:

 أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِين

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Dalam tafsir Mafatih al-Ghaib dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ” ﺍﻟﺼﺒﺮ” (al-Shabr;Sabar) di sini adalah ” ﺍﻟﺼﻮﻡ”(al-Shaum; Puasa), karena orang yang berpuasa itu bisa sabar dari makanan dan minuman. Dan barangsiapa yang bisa menahan diri dari keinginan perut dan kemaluan maka hilanglah darinya kotoran-kotoran oleh karena cinta dunia.

Kemudian, melaksanakan sholat sebaik mungkin. Karena apabila sabar dan shalat telah berkumpul terhadanya maka hati menjadi terang dengan cahaya ma’rifat Allah swt. Sedangkan ” ﺍﻟﺼﻮﻡ”(Puasa) yang menjadi maksud dari  ” ﺍﻟﺼﺒﺮ”  (Sabar) dalam ayat tersebut itu didahulukan dari pada ” ﺍﻟﺼﻼﺓ” (Shalat) karena pengaruh puasa dapat menghilangkan hal-hal yang tidak patut/tidak seharusnya terjadi, sementara pengaruh shalat itu untuk menghasilkan hal-hal yang patut/seharusnya terjadi. Maka dengan demikian sudah selayaknya upaya peniadaan didahulukan atas upaya pengadaan atau mencegah penyakit lebih dihulukan daripada mengobati.

Mufassir, Dr. M. Qurais Syihab – dalam menafsirkan ayat di atas mengatakan; Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup dan salat–yang merupakan induk dari segala peribadatan–sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah Yang Maha Menundukkan selalu bersama orang-orang yang penyabar. Dialah pelindung dan penolong mereka.

Dengan demikian, sabar dan sholat merupakan kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan diakherat. Bersabar dari cobaan dunia baik dari yang menyenangkan maupun yang tidak dengan menjadikan sholat sebagai penolong  (di dalamnya penuh berisi doa dan dzikir kepada Allah SWT) maka kehidupan kita akan senantiasa diliputi oleh kebahagiaan.

Untuk bersabar dan menjadikan solat sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah tidaklah mudah dan mungkin akan terasa berat. Tapi dengan cara riyadhah dan istiqomah rasa berat itu akan hilang dengan sendirinya. Riyadhah sabar dan sholat tergantung masing-masing orang tentang ukuran waktu dan hasilnya, mungkin ia hanya dengan beberapa hari ia sudah tidak merasa berat dan hati diliputi kebahagiaan, mungkin juga butuh beberapa tahun baru bisa merasakan ketenangan.

Hal tersebut di atas terjadi dikarenakan tingkat kekuatan atau kedekatan batin seseorang dengan Allah SWT berbeda-beda pada masing-masing orang. Perlu semangat/himmah yang kuat untuk menjadi orang yang senantiasa sabar dalam mengahadapi ujian dan menjadikan solat sebagai penolong. Karena dua hal tersebut berkaitan dengan dunia batin/hati sehingga tidak mudah melakukannya. Inilah jihad akbar yang digambarkan Rasulullah SAW. Menjadi sabar tidaklah semudah yang diucapkan ia membutuhkan latihan batin yang terus menerus sepanjang hayat.

Itulah kenapa kebanyakan para Arifin mengatakan bahwa ketika Allah menyayangi seorang hambanya maka ia akan menguji hambanya itu terus- menerus hingga hamba tersebut sampai pada maqam sabar. Bahkan di antara mereka ada yang lebih senang/bahagia bila diuji oleh Allah dengan hal-hal yang tidak menyenangkan daripada diuji dengan nikmat atau hal yang menyenangkan.

Oleh karena itu, ketika Allah menyebut DiriNya beserta orang-orang yang sabar maksudnya adalah memang orang-orang yang dipilihNya dengan cara diberi beragam cobaan terlebih mereka tidak hanya sabar dalam menghadapai cobaan malah menjadikan solat sebagai media mendekatkan dirinya kepada Allah. Dengan kata lain, semakin ia menderita semakin ia rajin sholatnya. bukankah dunia ini memang sebagai ladang ujian bagi manusia?.

Itulah antara lain hikmah yang dapat di ambil dari surah Al Baqarah ayat 153 ini.

 Kemudian ?

Mengapa Sabar Lebih Dahulu?

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat” (QS. Al- Baqarah: 45)

Mengapa dalam ayat ini sabar disebutkan lebih dahulu daripada shalat, padahal shalat adalah tiang agama?

Advertisement. Scroll to continue reading.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjawab:

Allah Tabaraka Wa Ta’ala mendahulukan sabar karena sabar itu lebih luas dari shalat. Karena shalat adalah ibadah tertentu, sedangkan sabar lebih luas cakupannya. Bahkan shalat adalah bentuk dari sabar, karena shalat adalah bentuk ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Para ulama rahimahumullah menjelaskan bahwa sabar itu ada 3 macam:

Sabar dalam ketaatan kepada Allah, yaitu seseorang senantiasa melaksanakan ketaatan.

Sabar dari maksiat Allah, yaitu seseorang menahan diri untuk tidak melakukan maksiat.

Sabar terhadap takdir Allah, yaitu seseorang menahan diri dari sikap menentang takdir Allah, bersabar atas takdir buruk yang menimpanya dan juga menahan diri dari sikap jengkel dan marah terhadap qadha dan qadar Allah.

Dengan uraian Mufasir DR.Qurais Shihab juga Shaihk Muhammad bin Salih Al Utsaimin tersebut di atas, sesungguhnya (Pendapat saya pribadi. Pen) Bahwa yang ada dalam ayat ini adalah meng-athaf- kan yang khusus kepada yang umum.

Itu INTI dari Sabar didahulukan dari sholat dlm konteks Al Qur’an : 2 : 45 dan 2: 153.

Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in.

*) Masyumi Institute Kab. Kuningan.

———–

 22  Nop  2021

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement