KUNINGAN (MASS) – Ust Nana Supriatna, S Pd, Guru PAI SMPN 3 Ciawigebang yang juga rekan guru Y yang ditemukan meninggal di sumur sekolah, menceritkan kronologi dari insiden memilukan yang dialami rekan se-profesinya tersebut. Seperti diketahui, guru Y, ditemukan tak bernyawa di sumur sekolah pada Sabtu (12/7/2025) dini hari.
Ustadz Nana menerangkan, pada hari Kamis, korban masih ikut rapat MPLS di sekolah. Bahkan, korban juga sempat ikut berjamaah shalat duhur, berlima dengan guru dan kepala sekolah lainnya. Pasca shalat itu, Nana mengaku makan siang dengan 3 guru lainnya, namun korban dikatakan menjemput anak di Kojengkang.
“Penjaga sekolah sempat bilang pukul 14.00 ngobrol sareng pa Yono da penjaga nuju damel ngabeberes sakola (penjaga sedang tugas membereskan sekolah),” jelasnya, Minggu (13/7/2025) kemarin, memberikan keterangan.
Sementara Nana yang juga kembali ke sekolah sekitar waktu ashar, mengaku masih melihat motor korban, namun tidak dengan orangnya. Bahkan saat isya ia ke mushala sekolah, motornya juga masih ada, namun orangnya tidak. Nana menyangka, motor korban sedang mogok.
Baca:
Ketahuan korban hilang kontak, saat hari berikutnya, Jumat (11/7/2025) istri korban bertanya ke petugas TU sekolah mencari suaminya karena ternyata tidak pulang ke rumah. Nana bersama guru lainnya, kemudian berkeliling ke setiap kelas dan sudut sekolah mencari korban.
Saat itu, salah satu guru sempat melihat coran tutup sumur dalam keadaan terbuka. Sore harinya, penjaga sekolah yang diintruksikan mengontrol sumur, melihat langsung sumur dan belum menemukan apa-apa. Bahkan sumur tersebut sempat ditutup kembali.
Lantaran belum ditemukan, sekitar pukul 23.00 WIB malam, Nana bersama RT, serta guru lainnya kembali penasaran soal sumur. Mereka menggunakan senter untuk melihat isi sumur, dan dikagetkan dengan jasad yang mengambang, yang ternyata korban.
“Permukaan air sumur paling 3 meter dari atas,” jelas Nana.
Saat itulah kejadian itu dilaporkan ke Polsek Ciawigebang dan ditembuskan ke INAFIS serta Damkar/BNPB untuk mengevakuasi jenazah. Evakuasi sendiri berlangsung cukup lama, sampai pukul 02.00. Sementara, pemulasaraan jenazah di rumah duka dilakukan sampai 04.00 WIB pagi, dan baru dikebumikan menjelang terang. (eki)
