KUNINGAN (Mass)- Berbicara momen lebaran seperti tidak akan ada habis-habisnya. Selain di perkampungan berubah 180 derajat, juga banyak cerita mengenai kehadiran perantau,
Dulu, ketika mobil kendaraan pribadi belum semudah sekarang parantau pulang pasti mengundangkan angkutan umum. Tapi, kini pulang ke kampung itu seolah berlomb-lomba membawa kendaraan pribadi.
Keberhasilan bagi warga desa bukan di ukur dari kesuksesan melanjutkan kuliah sambil bekerja. Tapi, juga sukses secara materi.
Sehingga jangan heran ketika lebaran di perkampungan berubah seperti di kota banyak kendaraan mewah. Keberhasilan secara materi bisa memberikan hal positif kepada para warga untuk bekerja secara optimal.
“Meski ada yang juga pamer, tapi saya ambil segi positfnya dimana bisa memotivasi warga untuk kerja keras agar bisa sukses seperti mereka,” ucap Asep Kamaludin warga Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi.
Bukan hanya di Lebakwangi tapi di semua desa mobil berjejer. Ini menunjukan tingkat ekonomi terus meningkat.
Ketika di kampung mobil yang berjejer terlihat rapih, justru di perkotaaan mobil parkir semerawut.
Banyak perantau yang menyimpan mobil di pinggir jalan. Hal ini banyak dikeluhkan pengendara.
“Kalau lebaran di Kuningan seperti ini sulit pakir dan macet. Mau berkunjung ke saudara terkadang mobil di simpan di tempat yang ada lahan parkir,” ucap Imam Supriatna kepada kuninganmass.com Selasa.
Dengan kondisi seperti ini para pengendara hanya pasarah, begitu juga warga. Mereka merasakan hal seperti ini setahun sekali.(agus)