KUNINGAN (MASS)- Kelangkan minyak goreng di pasaran baik itu di pasar tradssional maupun pasar modern membuat masyarakat menjerit.
Bukan hanya konsumen tapi juga penjual karena dengan langka minyak usaha mereka menjadi sepi. Warga dan penjual meminta pemerintah turun tangan untuk mencari penyebab utama langkanya minyak.
Menyikapi keluhan warga dan pedagang, Polres Kuningan melalui Kasat Reskrim AKP M Hapid Firmansyah melakukan sidak di Pasar Baru dan Kepuh.
Satu persatu pedagang dan agen di datangi untuk menanyakan masalah distribusi minyak gorang. Kebanyak dari pengakuan pedagang sudah tiga hari tidak ada kiriman minyak.
Kalau pun minyak ada langsung ludes karena pembeli sudah menunggu. Kondisi ini membuat para pedagang dibuat jengkel karena mereka tidak punya untung.
“Bayangin pak minyak ga ada kiriman saya ditanyain oleh konsumen. Ketika barang ga ada modal saya ga muter otomatis ga punya uang,” ujar salah seoran penjual paruh baya itu.
Perempun berambut pendek itu berharap pihak kepolsian mencari penyebabnya karena ia yakin ada yang tidak benar ketika minyak langka.
Kasat Reskrim yang didampingi Kabid Perdagangan Asep Novian MS, usai melakukan sidak meneragkan, semua minyak goreng dikirim dari Cirebon.
Pihaknya meminta kepada penjual untuk membatasi penjual ke konsumen langsung agar yang lain kebagian karena dengan ada pembatasan tidak akan ada punic buying.
“Bu, kalau ada yang beli kasih dua liter saja harus rata. Kan ibu untuk konsumen langsung. Kalau untuk dijual lagi pasti belinya ke agen atau distributor,” ujar kasat.
Sementara Kabid Perdagangan Diskopdagperin Kunigan Asep Novian menerangkan, untuk barang di toko modern masih ada. Kalau di pasar juga ada tapi agak susah mencarinya.
“Kami tidak tinggal diam karena memang ini kebutuhan. Kalau disuper market gambang ngatur kalau di pasar agak sulit karena kan ada yang untuk dijual lagi di warung-warung,” jelasnya.
Terkait operasi pasar atau pasar murah pihaknya sudah mengajukan ke Pemprov Jabar, tapi karena barang langka OP sulit terwujud. (agus)