KUNINGAN (MASS) – Tahun 2025 ini, tepat 20 tahun sudah Yayasan Islam Ar Ruhama berdiri. Lembaga yang bergerak di bidang sosial pendidikan itu, memperingati hari lahirnya dengan berbagai acara.
Kegiatan demi kegiatan diselenggarakan Yayasan Ar Ruhama. Sesuai misinya, Ar Ruhana memperingati Milad ke -20 dengan kegiatan sosial, yang menunjukkan kepedulian sesama.
Rangkaian Milad ke-20 sendiri dimulai sejak tanggal 9 Oktober 2025 lalu. Berbagai lomba yang melibatkan santri, wali santri digelar untuk merekatkan ikatan antar keluarga Ar Ruhama.
Kemudian, digelar pula kegiatan santunan kepasa ratusan yatim dan dhuafa, serta khitanan massal bekerjasama dengan RS El Syifa.
Tidak hanya menunjukkan kepedulian lokal, sempat juga digelar juga konser amal Opik Tombo Atie, untuk penggalangan ke Palestina. Total penggalangan donasi jika ditotal bersama konser amal, mencapai Rp 131 juta.
Adapun pada acara puncak yang dilaksakan pada Sabtu (25/10/2025) pagi ini. Dimana, acara diisi dengan pengajian/tausiyah serta pentas seni santri.
Acara digelar di Yayasan Islam Ar Ruhama Caracas Kecamatan Cilimus dengan dihadiri santri, wali santri, serta keluarga besar Ar Ruhama.
Foto bersama Ketua Yayasan pasca Puncak acara Milad ke-20 Yayasan Islam Ar Ruhama, Sabtu (25/10/2025). (Foto: eki nurhuda)
Sementara, Ketua Yayasan Ar Ruhama, Dr KH Alfan Syafii Lc M PdI, dalam wawancaranya menceritakan perjalanan panjang Ar Ruhama.
“Berawal dari silaturahim (dengan para tokoh) makanya namanya Ar Ruhama. Silaturahmi ini perintah nabi, janjinya dengan silaturahmi diperbanyak rezeki dan panjang umur,” kata KH Alfan
Mulai tahun 2005, Yayasan Ar Ruhama mulai bergerak dengan bakti sosial dan pengajian dari rumah ke rumah, masjid ke mesjid secara periodik.
Kemudian di tahun 2009, mulailah berdiri sekolah formal. Sejak saat itu, Yayasan Islam Ar Ruhama terus berkembang hingga memliki seluruh jenjang pendidikan formal, mulai dari TK, MI, Mts, sampai MA.
“Alhamdulillah allah mudahkan,” kata KH Alfan Syafii, bersyukur.
Saat ini, di Yayasan Ar Ruhama bernaung 1800-an santri dari TK sampai Aliyah. Jumlah itupun, ternyata karena Ar Ruhama terpaksa menolak banyak pendaftar karena keterbatasan ruang.
“Sebagai mukmin, kita meyakini segala sesuatu dimulai dari ilmu. Sehingga kita harapkan pendidikan ini berkembang dari TK MA hingga Sekolah Tinggi,” ujarnya berharap.
Di akhir, ia juga meminta doa bagi semua pihak, atas cita-cita mulia kedepan, Yayasan Islam Ar Ruhama bisa memiliki pesantren dan perguruan tinggi, sebagai simbol pendidikan islam. (eki/ad)
