KUNINGAN (MASS) – Revolusi industri 4.0 sudah diambang pintu, dan akan benar-benar mengubah cara kita hidup dan bekerja saat ini. Kedatangan era baru ini dipicu oleh data dan perangkat terhubung internet yang mampu mengumpulkan dan memproses aliran informasi.
Ponsel pintar, kamera digital, sensor dan media sosial kini menciptakan lebih banyak informasi daripada sebelumnya. Faktanya, selama 18 bulan terakhir kita telah menciptakan lebih banyak data dibandingkan seluruh catatan sejarah manusia bila digabung. Lebih banyak video Youtube yang diunggah setiap tiga menit dibandingkan film yang dihasilkan Hollywood dalam satu tahun.
Ledakan data ini mengubah cara kita bekerja dan jenis pekerjaan apa yang akan tersedia di masa depan. Data adalah bahan mentah yang memungkinkan otomatisasi, cara kerja yang lebih cerdas, dan kecerdasan buatan. Sebuah penelitian dari Oxford University menunjukan bahwa sebanyak 35 persen dari semua pekerjaan di Inggris kemudian akan diotomatisasi dalam beberapa tahun kedepan.
Penting bagi setiap orang, di setiap pekerjaan dan setiap industri, untuk mempertimbangkan implikasi dari transformasi baru ini. Demikian pula dengan bagaimana hal itu akan mengubah prospek pekerjaan dan tugas-tugas kita di tahun-tahun mendatang. Beberapa hal yang akan membantu kita merangkul era Revolusi Industri 4.0 dan survive dari tsunami data.
Saat ini, data adalah salah satu sumber daya yang paling penting untuk bisnis apapun. Persoalannya adalah kita kekurangan orang-orang dengan keterampilan untuk mengubah data menjadi wawasan dan nilai. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa bekerja dalam pengetahuan data tidak hanya terpilih sebagai jenis pekerjaan terbaik. Tetapi juga sebagai pekerjaan terseksi di abad ke-21. Gaji tinggi, peluang karir bagus, dan pekerjaan yang fleksibel membuat bidang ini sangat menarik untuk dikerjakan.
Pikirkan dengan keras tentang seberapa banyak yang kita lakukan setiap hari secara berulang dan berpotensi digantikan oleh robot atau komputer cerdas. Ingat, mobil truk self-driving sudah mulai diuji coba, drone juga sudah dapat digunakan untuk meletakan batu bata dalam pekerjaan kontruksi, dan komputer cerdas mampu mendiagnosa penyakit dan meracik resep obat.
Sementara itu, bidang-bidang pekerjaan yang masih belum mampu dilakukan komputer antara lain pekerjaan yang berkaitan dengan kreativitas, pemecah masalah, dan hubungan manusia. Setelah mengetahui bagaimana dari pekerjaan manusia yang akan sulit untuk diotomatisasi, cobalah untuk fokus pada jenis pekerjaan tersebut. Cobalah mengembangkan keterampilan anda di area tersebut dan bentuk ulang pekerjaan anda agar semakin sulit oleh robot.
Big data tidak hanya membantu mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, tetapi juga bagaimana kita bisa menemukannya. Platform seperti LinkedIn semakin pintar dalam memahami dan menyesuaikan keterampilan dengan perusahaan-perusahaan yang dicari. Keuntungan dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat meng-update profile, pengalaman, dan rekomendasi. Kita juga dapat menggunakan layanan dari banyak aplikasi data yang tersedia untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana rasanya bekerja untuk perusahaan lain, dan bahkan mencari tahu bayarannya sesuai dengan kebutuhan kita.
Kecerdasan buatan sedang diterapkan pada tingkat yang sangat luas. Kita dapat melihat hal ini dalam kehidupan sehari-hari dengan diciptakannya asisten Artificial Intelligence (AI) seperti Siri Apple, Asisten Google, microsoft Cortana, dan Alexa dari Amazon. Para asisten ini menjadi semakin kompeten dalam membantu kita menjalani hidup. Mereka dapat mengatur jadwal, secara proaktif memberi tahu tentang penundaan perjalanan atau berita-berita terbaru di seluruh dunia.
Para Asisten Artificial Intelligence (AI) tersebut juga memberi tahu kita mengenai event-event mendatang yang mereka anggap menarik untuk kita semua. Semakin sering kita menggunakan bantuan mereka , para asisten tersebut akan melakukan segala sesuatu untuk kita tanpa harus diperintah lagi. Mereka akan memantau perilaku kita, dan kemudian menyediakan kebutuhan kita. Ini akan menjadi praktik umum dalam pekerjaan dan sebaiknya kita mulai merasa nyaman dengan mereka.***
E j a
Magister Sistem Informasi Universitas Diponegoro – Semarang
Aktif sebagai Pengurus DPD KNPI Kuningan serta aktif juga sebagai Pengurus MPC Pemuda Pancasila Kuningan