KUNINGAN (MASS) – Salah satu quotes yang penulis sajikan di majelis taklim dalam rangka untuk memotivasi khususnya bagi kalangan jamaah yang sudah tua adalah “Tua-tua keladi, semakin tua semakin rajin mengaji agar dekat kepada Ilahi karena cepat atau lambat kita akan mati”.
Quotes ini mendapatkan respon yang bagus di kalangan jamaah pengajian. Melalui quotes ini diharapkan jamaah semakin semangat untuk menuntut ilmu meski di usia lanjut. Karena dalam Islam menuntut ilmu itu dari lahir hingga meninggal dunia.
Tua-tua keladi, semakin tua semakin rajin mengaji agar dekat kepada Ilahi, karena cepat atau lambat kita bakal mati. Filosofi ini mengajarkan kita bahwa usia bukanlah penghalang untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Sebaliknya, semakin tua kita, semakin kita harus meningkatkan kesadaran akan kematian dan akhirat.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hashr: 18)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Setiap anak Adam pasti akan menua, kecuali empat hal: ilmu yang bermanfaat, amal shaleh, doa yang baik, dan anak shaleh yang mendoakan.” (HR. Ibnu Majah)
Kematian adalah kepastian yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Cepat atau lambat, kita semua akan meninggalkan dunia ini dan kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk meningkatkan iman dan amal kita, sehingga kita dapat menjadi lebih dekat dengan Ilahi.
Contoh dari filosofi tua-tua keladi ini adalah kisah Imam Abu Hanifah, yang memulai belajar ilmu agama pada usia 40 tahun. Beliau menjadi salah satu imam besar dalam Islam dan meninggalkan warisan ilmu yang sangat berharga.
Tua-tua keladi yang semakin rajin mengaji adalah contoh yang baik bagi kita semua. Mereka telah memahami bahwa usia bukanlah penghalang untuk belajar dan meningkatkan kualitas iman. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan, kita dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.
Jadi, mari kita ikuti filosofi tua-tua keladi ini. Mari kita tingkatkan iman dan taqwa kita, sehingga kita dapat menjadi lebih dekat dengan Ilahi dan mencapai kebahagiaan hakiki yaitu bahagia di dunia dan di akhirat masuk surga.
Penulis : Imam Nur Suharno
Pembina Majelis Taklim Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat
