KUNINGAN (MASS) – Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Ayah. Peringatan ini menegaskan kembali tentang peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Peran ayah memiliki tantangan tersendiri dalam pendidikan anak di era digital.
Di era digital saat ini, menjadi ayah tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari pengaruh media sosial hingga akses informasi yang tidak terkontrol. Namun, dengan memahami peran dan tanggung jawab sebagai ayah, kita dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. Al-Tahrim: 6)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tantangan menjadi ayah di era digital. Pengaruh Media Sosial. Media sosial dapat menjadi sumber informasi yang tidak terkontrol, sehingga anak-anak kita dapat terpapar konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral.
Akses Informasi yang Tidak Terkontrol. Anak-anak kita dapat dengan mudah mengakses informasi yang tidak sesuai dengan usia mereka, sehingga kita harus waspada dan memantau aktivitas mereka online.
Kurangnya Interaksi. Teknologi dapat membuat kita kurang berinteraksi dengan anak-anak kita, sehingga kita harus memastikan bahwa kita memiliki waktu yang cukup untuk mereka.
Peluang Menjadi Ayah di Era Digital
Pertama, mendidik anak dengan teknologi. Kita dapat menggunakan teknologi untuk mendidik anak-anak kita tentang nilai-nilai agama dan moral.
Kedua, meningkatkan kualitas waktu. Kita dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas waktu kita dengan anak-anak kita, seperti bermain game edukatif atau menonton film yang mendidik.
Ketiga, menjadi contoh yang baik. Kita dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita dengan menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan agar mampu menjadi ayah di era digital secara efektif.
Pertama, tetapkan batasan. Tetapkan batasan waktu dan konten yang dapat diakses oleh anak-anak kita.
Kedua, pantau aktivitas online. Pantau aktivitas online anak-anak kita untuk memastikan bahwa mereka tidak terpapar konten yang tidak sesuai.
Ketiga, jadilah contoh yang baik. Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak kita dengan menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Dengan memahami peran dan tanggung jawab sebagai ayah, kita dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita dan membantu mereka menjadi generasi yang sukses dan beriman. Semoga.
Oleh Imam Nur Suharno
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat
