KUNINGAN (MASS) – Mengawali tahun 2025, Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan menggelar tiga kegiatan pelatihan berturut-turut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Mulai Rabu (8/1/2025), Pelatihan Mental Health untuk wali asrama dan Pelatihan Public Speaking untuk guru. Kamisnya (9/2025), Pelatihan Service Excellent untuk pegawai lintas divisi dengan menghadirkan Coach Muhammad Zaelani, S.T., CFP.,CRMO., CHCM., CAP., PGMP., QIA. (CEO Lantabur Konsultan Pendidikan).
Ketiga pelatihan tersebut bertempat di Gedung Darul Arqam, Kampus Husnul Khotimah. Dalam sambutannya, H. Sanwani, S.H., selaku Kepala Divisi HRD dan Personalia, menekankan akan pentingnya penerapan service excellent di semua lini.
āPelatihan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, membangun kepuasan dan loyalitas stakeholder, mengurangi keluhan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi lembaga. Lebih dari itu, pelayanan yang baik adalah pemasaran terbaik,ā ujarnya.
Sanwani menambahkan, service excellent tidak hanya sekadar memberikan layanan, tetapi mencakup sikap, penampilan, dan tutur kata yang profesional ketika berhadapan dengan walisantri, siswa, maupun tamu.
āPelayanan yang berkualitas akan memberikan kesan positif bagi lembaga,ā tambahnya.
Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, KH. Muātamad, Lc., M.Pd., Al-Hafidz, turut memberikan pesan mendalam terkait pentingnya pelayanan terbaik. Ia mengutip hadits Nabi SAW.
āSeutama-utama amalan adalah memasukkan kebahagiaan dalam diri seorang mukmin, seperti memberinya pakaian untuk menutup aurat, mengenyangkannya ketika lapar, atau memenuhi kebutuhannya.ā (HR. Ath-Thobaroni, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
āMemberikan pelayanan terbaik adalah bentuk ibadah. Dengan semangat ini, Pesantren Husnul Khotimah diharapkan dapat tetap eksis hingga yaumil qiyamah, dengan umur dan nafas yang panjang,ā ungkapnya.
Muātamad juga menekankan pentingnya menghadirkan kebahagiaan bagi sesama, termasuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti melunasi utang atau memenuhi kebutuhan mereka.
Ia mengingatkan bahwa para pegawai, terutama yang berada di garis depan, harus siap memberikan kesan terbaik melalui penampilan, tutur kata, dan sikap yang baik. āKesan pertama yang mereka dapatkan dari kita akan menjadi cerminan lembaga secara keseluruhan,ā tegasnya.
Coach Muhammad Zaelani menjelaskan bahwa service excellent adalah semangat, pemikiran, kepedulian, serta perilaku lembaga dan karyawannya yang berfokus untuk memenuhi bahkan melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan. Dalam konteks pendidikan, service excellent berarti memberikan pelayanan terbaik kepada siswa, orang tua, guru, dan masyarakat.
Coach Zaelani memberikan contoh sederhana. āFrontliner yang siap mendengar keluhan pelanggan dan memberikan solusi, atau kasir yang melayani administrasi dengan ramah dan cepat, adalah wujud nyata service excellent. Karena ‘baik’ saja tidak cukup, kita harus memberikan pelayanan yang wow,ā ungkap Zaelani.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan enam langkah menerapkan service excellent di lingkungan sekolah. Diantaranya, membentuk budaya service excellent, menyusun standar pelayanan, meningkatkan fasilitas dan infrastruktur, meningkatkan kompetensi SDM, mengukur kepuasan pelanggan, serta melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Ia juga menyampaikan, kunci pelayanan tulus terletak pada profesionalisme dan tanggung jawab. āAda tiga magic words yang harus menjadi kebiasaan kita: sapa, maaf, dan terima kasih,ā tambahnya.
Dengan service excellent, lembaga tidak hanya memberikan pelayanan yang baik, tetapi juga menanamkan memori yang berkesan kepada pelanggan atau stakeholder.
Melalui rangkaian pelatihan ini, Pesantren Husnul Khotimah berharap dapat meningkatkan kualitas SDM-nya dalam memberikan layanan terbaik, baik kepada siswa, walisantri, maupun masyarakat luas.
“Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif di tahun 2025 untuk memperkuat eksistensi dan citra Pesantren Husnul Khotimah sebagai lembaga pendidikan yang unggul, profesional, dan penuh dedikasi,” ujar Afriadi dari divisi humas dan dakwah. (deden)