KUNINGAN (MASS) – Nama Kaskun alias Kaos Kuningan sudah tidak asing lagi di Kabupaten Kuningan. Brend dari usaha yang kini bergerak di bidang digital printing, sablon, serta konveksi kini menjadi merk terkenal di kota kuda.
Rasanya ada yang kurang ketika berkunjung ke kota kuda. Namun tidak membawa oleh-oleh Kaskun. Ketika kita berkunjung ke Yogya, pulang pasti membawa kaos dagadu. Begitu juga ketika berkunjung ke kota Bandung.
Ternyata dibalik suksesnya Kaskun ada nama Sahrudin., Ya, ia merupakan pemilik brand terkenal itu. Namun, siapa sangka, usaha yang bergerak di bidang digital dan design tersebut, ternyata dirintis lelaki tersebut secara otodidak.
Ia sendiri dulu merupakan jebolan ilmu di bidang akuntansi dan manajemen. Namun, karena perjalanan hidup membawanya ke dunia yang sama sekali ia tidak pernah terpikirkan.
“Dulunya saya kerja juga di perusahaan di luar kota. Cuman waktu ada keharusan pulang kampung, mulai lah pada 2012 buka usaha sendiri,” terangnya pada kuninganmass.com belum lama ini.
Syahrudin mengaku, pertama kali membuka usaha bermodal tekad di bangunan 1 x 1 meter yang disewanya. Pada mulanya, usaha yang dibangun adalah cetak foto.
“Dulu kan masa peralihan ya, menuju internet. Awal-awal mah kita juga cetak foto pake infra red dulu, dan kebetulan pada suka,” jelasnya lebih lanjut.
Melalui suka duka di cetak foto, dengan gigihnya selama 3 tahun ternyata membuat Syahrudin berani keluar dari zona nyaman dan membuka jenis usaha lainnya. Dirinya juga mulai pindah ke bangunan yang dikontraknya saat ini.
Waktu itu, rencananya bagian atas adalah rumah, sedangkan di bangunan bawah memang dikhususkan untuk usaha dan pada saat itu menemukan tempat yang sekarang berada di depan Ruko Sadamantra Kecamatan Jalaksana.
“Awalnya kita cuman rekrut satu orang, sebagian masih dikerjakan sama saya dan istri. Lama-lama baru kita bias buka usaha sablon, terus konveksi juga,” ujarnya mengani perjalan usahanya.
Dirinya membagikan sedikit rahasia mengapa usahanya biasa terus bertahan, bahkan terus berkembang yakni banyak usaha sejenis yang tidak memiliki sistem dan harga yang baku, sehingga tidak membuahkan hasil yang maksimal dan membingungkan pelanggan.
“Kebetulan karena backgroundnya akuntan, manajemen, makanya kita coba buat sistem yang baku dan pasti,” imbuhnya.
Saat ini, Kaskun sendiri memiliki beberapa divisi usaha, seperti percetakan, digital printing, serta kaos oleh-oleh dan kaos pre-order. Di Kaskun sendiri, tersedia berbagai jenis bahan dan varian harga, mulai dari rendah, menengah, hingga kualitas tinggi.
Adapun harga percetakan dan digital printing, tidak jauh berbeda dengan usaha sejenis yang lain. Sedangkan untuk kaos oleh-oleh, biasanya dipatok harga di kisaran Rp90 ribu per item. Untuk skala besar, harga yang diberikan bisa sangat rendah lagi.
Dengan usahanya yang semakin maju, Syahrudin mengaku bersyukur karena biasa lebih bermanfaat untuk orang lain. Dirinya yang dulu hanya sempat memiliki satu karyawan, kini sudah bisa lebih luas lagi manfaatnya, karena menghidupi lebih dari 20 karyawannya.
“Kami pun bermitra dengan Pemda Kuningan sehingga usaha bisa terus berkembang. Dalam usaha saya mengedepkan kualitas agar konsumen puas. Karena zaman serba online maka, penjualan pun dilakukan di situs online. Dan pelanggan kami pun menyebar se-Indonesia,” pungkasnya .(eki)