Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Mencintai Rasulullah (Refleksi Peringatan Maulid Nabi SAW)

KUNINGAN (MASS) – Setiap bulan Rabiul Awal kaum muslimin selalu memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Momentum peringatan ini hendaknya dijadikan sarana untuk evaluasi dan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW ialah utusan Allah kepada umat manusia untuk menyampaikan risalah Ilahiah. Sebagai rasul, Nabi SAW sangat dicintai oleh Allah, bahkan seringkali dijuluki kekasih Allah. Karena itu, kita sebagai umatnya wajib mencintainya.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara itu ada pada seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah, dan ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” (H.R Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa-i, dan Ibnu Majah).

Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya harus melebihi cinta kepada siapa pun dan apa pun. Para sahabat adalah orang yang paling mencintai dan menghormati Nabi SAW. Bahkan kecintaan dan penghormatan kepada beliau tidak tanggung-tanggung, para sahabat rela mengorbankan harta dan jiwa sekali pun.

Karena itu, selaku umatnya, seorang muslim harus mencintai Rasulullah. Mencintai Rasulullah sebagai konsekuensi dari mengimaninya. Berkaitan dengan hal itu, bagaimana cara mencintai Rasulullah?

Pertama, mengagungkan, memuliakan, dan meneladani Rasul. Seorang muslim wajib mendahulukan sabda Nabi daripada ucapan makhluk, dan mengagungkan sunnahnya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Al-Hujurat [49]: 1).

Kedua, menaati apa yang diperintahkan Rasul. Ketaatan kepada Rasul menjadi sebab seseorang masuk surga. “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” (Q.s. An-Nisa [4]: 13).

Ketiga, membenarkan apa yang disampaikan Rasul. “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.s. An-Najm [53]: 3-4).

Keempat, menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah oleh Rasulullah. “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (Q.s. Al-Hasyr [59]: 7).

Kelima, beribadah sesuai dengan apa yang Rasul syariatkan atau ittiba kepadanya. “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. Ali Imran [3]: 31).

Keenam, mengamalkan sunnahnya. “Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (H.r. Ibnu Majah).

Ketujuh, bershalawat kepada Rasul. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.s. Al-Ahzab [33]: 56).

Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar senantiasa mencintai Rasulullah sehingga layak untuk bersamanya di surga. Amin.

H Imam Nur Suharno dan Hj Siti Mahmudah
(Penceramah)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement