KUNINGAN (MASS) – Permasalahan sampah di Kabupaten Kuningan, terutama soal Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang overload, cukup memprihatinkan. Merespon masalah sampah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ir. Usep Sumirat, menyebutkan sekolah Adiwiyata atau sekolah peduli lingkungan dapat menjadi salah satu solusi. Namun, implementasi program ini memang masih patut dipertanyakan.
Program sekolah Adiwiyata, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang tidak hanya di kalangan siswa, tetapi juga di keluarga mereka. Dengan mengurangi sampah plastik serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab bersama.
Dalam wawancara dengan kuninganmass.com, Usep menjelaskan masalah sampah sangat berkaitan dengan karakter dan sifat manusia. “Sebenarnya, kita telah menekankan pentingnya perilaku baik di sekolah. Program sekolah Adiwiyata Mandiri dirancang untuk mendidik siswa agar lebih peduli lingkungan,” ujarnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Senin (27/10/2025).
Salah satu perilaku yang harus dibiaskan dalam program ini yaitu siswa dihimbau untuk membawa tumbler guna mengurangi penggunaan botol sampah plastik, serta membawa nampan saat makan di sekolah.
“Jika program ini dapat diterapkan dengan baik di sekolah dan diimplementasikan di rumah, maka akan sangat berpengaruh terhadap pengurangan volume sampah di masyarakat,” tambah Usep.
Namun, ia juga mengakui fenomena tersebut belum sepenuhnya terjadi. Usep menekankan kepada orang tua yang juga harus sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik sejak dari rumah dan memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.
“Memang, perilaku yang baik di sekolah belum tentu diikuti di rumah. Kalau di sekolah kan ada guru yang mengawasi, nah kalau di rumah orang tua harusnya ikut mendidik juga,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup berharap adanya kerjasama antara orang tua dan sekolah dalam menyosialisasikan terkait pemilihan sampah sesuai dengan jenisnya, yakni organik, anorganik, dan sampah berbahaya.
“Kami terus berupaya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dari rumah,” jelasnya.
Masyarakat diharapkan dapat memahami pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan bagian dari perilaku sehari-hari yang harus ditanamkan sejak dini. “Jika anak-anak diajarkan sejak kecil untuk peduli lingkungan, hal ini akan berdampak positif pada masa depan,” pungkasnya. (raqib)









