KUNINGAN (MASS) – Marlgarete, sebuah brand lokal Kuningan mulai mengembangkan sayapnya di divisi gaming, e-sport.
Setidaknya, sampai saat ini sudah ada dua tim yang serius dibangun, seperti Marlgarete Volt E-Sport dan Marlgarete Reborn.
Pada kuninganmass.com, salah satu timnya, Marlgarete Volt E-Sport bercerita cukup banyak tentang tujuan dan kegiatannya.
Tim yang terdiri dari lima orang ini, Bima Ariya Indra Prahasta dengan nickname Naomi, Bagus Susanto atau Monteu, Alfian Nurfadillah yang biasa menggunakna nama Xiaoo.
Lalu ada juga Luthfian Aziz dengan nickname Cacaonya, serta M. Luqman Hakim atau yang kerap dikenal sebagai Clu. Serta tentunya sang manajer yang juga owner Marlgarete, Zulfan Chaidar.
Pada kuninganmass.com, Bima dan anggota lainnya, serta sang manajer menyebut latihan mereka cukup rutin. Dalam seminggu saja, bisa beberapa kali digunakan untuk latihan.
“Jadi agar kita lebih siap. Kalo udah siap, kita coba ikut turnamen. Setelah menang, kita ikut lagi yang lebih besar,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Meski semuanya mengaku sudah cukup lama menggeluti dunia e-sport, sekitar 2018, ternyata kelimanya tergabung menjadi tim ini baru pada 2020 lalu. Kelimanya mengaku tak ingin hanya menjadikan game sebagai hobi.
“Kita pengen lebih maju, nyari achievment dari turnament. Untuk karir pribadi juga kan, pengen jadi pro,” sebut Bima diamini anggota lainnya.
Mereka bercerita, satu kali latihan bisa memakan waktu berjam-jam. Dari selepas asar, untuk latihan bisa sampai jam 11 malam.
Untuk latihan, biasanya mereka memilih main ranked. Ada fiturnya di dalam game. Mereka menggeluti Mobile Legend. Sesekali latihannya diarahkan oleh manajer untuk sparing langsung melawan tim yang sudah ditentukan.
“Sekali match aja, bisa 15 menit sampe 1 jam lah. Kadang ngatur waktunya yang rada susah. Kita kan punya kegiatan masing-masing juga,” ujarnya lagi.
Adapun kelimanya, rata-rata masih menyandang status siswa di beberapa sekolah. Meski begitu, bagi mereka e-sport bukan hanya kesenangan, tapi juga jalan untuk berkarier.
Bukan hanya mereka, di Kuningan juga sebenarnya ada saja yang mylai serius melangkah di dunia e-sport.
Tentu saja, meski kerap dipandang sebelah mata karena dianggap permainan, ditekuni secara serius lebih baik.
“Saran juga untuk teman-teman, daripada cuman main, lebih baik cari turnamen, dapatkan achievmen. Nanti juga bisa jadi penghasilan,” pesan anggota Marlgarete Volt E-Sport lainnya. (eki)