Maraknya Curanmor di Kuningan, Masyarakat Dihantui Keresahan
KUNINGAN – Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Kabupaten Kuningan tidak hanya menimbulkan kerugian material tetapi juga memengaruhi psikologis masyarakat. Dede Awaludin, warga Desa Bunigeulis, Kecamatan Cigandamekar, menyampaikan keresahannya terkait situasi ini.
Pria yang akrab disapa Delon ini menjelaskan bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap curanmor berdampak signifikan.
“Masyarakat jadi kurang fokus untuk mencari nafkah. Ke pasar sebentar saja selalu khawatir motornya diambil. Bahkan di rumah pun waswas takut rumahnya dibobol,” ungkapnya, Selasa (24/12/2024).
Saat ditanya tentang faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus curanmor, Delon menyebut beberapa indikator. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah faktor ekonomi. Ia juga menyoroti adanya kemungkinan keberadaan sindikat curanmor yang memiliki struktur sistematis, mulai dari pengamatan, eksekusi, hingga penjualan barang hasil curian.
“Susahnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat nekat. Kalau perut sudah lapar dan imannya kurang, tidak berpikir panjang, berbagai hal akan dilakukan,” jelasnya.
Selain itu, Delon menilai faktor kelalaian pemilik kendaraan turut berkontribusi. Seperti tidak mengunci ganda kendaraan atau lupa mengunci gerbang rumah, demikian lanjutnya.
Sebagai solusi, Delon yang juga seorang pengajar di salah satu kampus di Kuningan mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan bersama-sama. Ia mengusulkan pengaktifan ronda malam, pengamanan kendaraan dengan kunci ganda, serta menyimpan kendaraan di tempat yang benar-benar aman.
“Hal ini penting dilakukan agar masyarakat dapat merasa lebih tenang saat beraktivitas,” ujarnya.
Di akhir wawancara, ia menyampaikan harapannya kepada kepemimpinan baru di Kabupaten Kuningan. Ia berharap pemerintah dapat menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, mendorong kemajuan UMKM, mengoptimalkan program Bumdes, dan menyediakan pupuk murah untuk mendukung sektor pertanian.
“Jika perekonomian sudah baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat, tentu tindak kejahatan akan menurun,” pungkasnya. (argi)