KUNINGAN (MASS)- Setiap menjelang datangnya bulan puasa warga Kuningan memiliki tradisi, mulai dari ngabedahkan balong, zairah ke kubur hingga makan bersama.
Jamaah tafsir Ponpes Nurul Huda Desa/Kecamatan Garawangi memilih melakukan makan bersama. Cara dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dengan segera tibanya bulan suci ramadhan.
“Untuk makan berasama tahun ini kita lebih bahagia karena setelah tiga tahun berlajar tafsir akhirnya bisa tamat. Tentu ini suatu kebahagian yang tidak terkira,” ujar Pimpinan Ponpes H Rasdi kepada kuninganmass.com, Jumat (11/5/2018).
H Rasdi mengaku, selama tiga tahun sekitar 30 jamaah tafsir selama satu minggu sekali belajar. Jamaah kebanyakaan merupakan para ibu-ibu.
Diterangkan, disela-sela kesibukan mengurus keluarga menyempatkan untuk terus menambah ilmu. Dari awal dibuka belajar hingga akhir tidak ada satu pun jamaah yang meninggal.
“Alhamduillah Allah memberikan umur panjang sehingga semua bisa hadir makan bersama. Makan dari makan bersama adalah bisa berbagi,” tandasnya.
Untuk pembahasan tafsir akan terus dilakukan usai puasa. Dan itu hasil permintaan para jamaah yang terus semangat belajar. Mereka tidak kapok justru sebaliknya lebih bersemangat dalam menutut ilmu.
“Semoga semua diberikan panjang umur sehingga bisa beres tafsir dalam beberapa kali,” ujar H Rasid mengakhiri.
Sementara itu, suasana makan bersama sangat terasa spesial. Apalagi dengan menu yang cukup “mewah”.(agus)