KUNINGAN (MASS) – Suasana antusias memenuhi Ruang Rapat Pembina Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Kamis (12/6/2025), saat 13 mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) mengikuti Training for Trainer (TFT) Tahsin Al-Qur’an. Kegiatan penting ini diselenggarakan oleh Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah Kuningan dengan tujuan membekali para peserta dengan metode pengajaran Tahsin yang efektif dan interaktif.
TFT Tahsin ini menghadirkan sosok sentral, KH. Imam Nur Suharno, M.Pd., yang tak lain adalah Kepala Divisi (Kadiv) Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah sekaligus seorang Trainer Tahsin. Dalam sesinya, ia menekankan pentingnya mengajar Tahsin Al-Qur’an dengan semangat yang menular, mampu membangkitkan antusiasme dan partisipasi aktif dari peserta didik. Berbagai metode interaktif disampaikan, memberikan wawasan baru bagi para calon pengajar Al-Qur’an.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme para peserta,” ujar Ustadz Firdaus, S.Pd.I., selaku Ketua Pelaksana kegiatan. “Pelatihan ini, yang merupakan inisiatif langsung dari Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah, dirancang untuk tidak hanya meningkatkan kompetensi Tahsin mereka, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya agar mudah diterima dan dipahami oleh orang lain,” jelasnya.
Ke-13 mahasiswa STISHK menunjukkan respons positif terhadap materi yang disampaikan. Mereka mengakui mendapatkan banyak ilmu baru, terutama terkait pembelajaran interaktif. Ilmu ini akan sangat berguna karena para peserta nantinya akan menjadi trainer dan pengajar Tahsin bagi calon santri baru yang berasal dari desa sekitar Pondok Pesantren Husnul Khotimah.
“Pelatihan ini diharapkan dapat mencetak generasi pengajar Tahsin Al-Qur’an yang tidak hanya mumpuni secara keilmuan, tetapi juga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif bagi masyarakat sekitar,” tukas Firdaus. (didin)
