KUNINGAN (MASS) – Pada Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL 2) kelompok 8 Stikku, di Desa/Kecamatan Darma, mahasiswa kesehatan masyarakat itu melalukan kegiatan intervensi soal penanganan sampah.
Kegiatan intervensi sendiri, dilakukan pada Rabu (8/9/2021) pagi di Balai Desa Darma dengan sasaran ibu-ibu PKK.
Kegiatan intervensi ini, difokuskan pada praktik pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga.
Mahasiswa dari kelompok 8, Tia Fitriani menerangkan meningkatnya jumlah sampah tidak diimbangi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengusahakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Di samping itu, kutipnya dari tulisan Basriyatna (2007), kemampuan pemerintah untuk mendanai pengelolaan sampah juga sangat kurang.
Kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai macam dampak dari sampah yang menumpuk.
“Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2016 , kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya,” sebutnya.
Bank Dunia memperkirakan, masih sebut Tia, pada tahun 2025 prodiksi sampah dunia akan meningkat drastis menjadi 2,2 miliar ton.
Di Indonesia, jumlah timbunan sampah perhari diperkirakan 175.000 sampai dengan 176.000 tonn per hari atau 64 juta ton per tahun.
Sumber sampah nasional sendiri, lanjut Tia, sebanyak 48% berasal dari rumah tangga. Jika hal ini terus dibiarkan tentu akan menimbulkan dampak yang lebih besar.
“Untuk mengatasi permasalahan sampah alangkah lebih baiknya mampu melibatkan berbagai elemen dari mulai pemerintah desa sampai masyarakat itu sendiri guna mencapai tujuan penanggulangan permasalahan tersebut secara bersama-sama,” imbuhnya.
Kata Tia, perlu dilakukan pengembangan SDM melalui berbagai upaya seperti pelatihan pengelolaan sampah yang sederhana dan mudah dipahami masyarakat agar mereka mampu menerapkannya secara mandiri di rumah tangga masing-masing.
Karenanya, kelompok 8 melakukan pelatihan pengelolaan sampah melalui praktik pembuatan kompos dengan bahan dasar sampah rumah tangga.
Antusias para peserta membuat situasi pelatihan menjadi seru dan berkesan.
Ketua PKK Desa Darma Tati Suharti S Pd menyebut kegiatan yang dilakukan para mahasiswi itu bagus dan bermanfaat.
Melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK bisa menjadi lebih tau dan paham tentang pembuatan kompos dengan bahan dasar sampah organik rumah tangga.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, kami jadi tahu dan paham ternyata membuat kompos itu mudah dilakukan di rumah, apalagi dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai bahan dasarnya semakin memudahkan saya untuk membuatnya dirumah,” ujarnya.
Kelompok 8 sendiri, terdiri dari 5 mahasiswa yakni Apip Apriyanti, Hany Noviyanti, Kintan Nurlailatul Hidayah, Ridwan Hilman Arifin dan Tia Fitriani.
Dosen Pembimbing kelompok ini adalah H Iding Budiman SKM MH sedang Dosen Pembimbing Akademik Icca Stella Amalia SKM MPH. (Eki)