SUBANG (MASS) – Lahan pertanian seluas 4 ha tidak lagi bisa digunakan ‘nyawah’. Hal itu dikarenakan lahan pertanian milik masyarakat, yang berada di Dusun Pahing Desa Jatisari Kecanatan Subang terdampak longsor yang cukup parah.
Kasi Pemerintahan Desa Jatisari Iman Setia S menyebutkan pergerakan tanah sudah dirasakan masyarakat sejak 6 Februari. Bahkan hingga kini, saat intensitas hujan tinggi, lokasi pemukiman juga ikut merasakan pergerakan tanah.
“Longsor kemarin (Kamis, red) longsornya parah. Ada sektar 16 pemilik sawah yang terdampak. Kita sampe gotong royong juga mindahin perternakan,” ujarnya Jumat (14/2/2020) sore.
Menurutnya, dampak longsor akan cukup panjang mengingat kerusakan yang luas tersebut. Dirinya menyebut tidak mungkin lahan tersebut jadi area persawahan kembali.
“Paling juga harus ditanami pohon produktif, kayak buah-buahan. Kalo sawah kayaknya udah gak mungkin,” jelasnya.
Sawah yang sedang memasuki masa tandur tersebut, terlihat terdampak cukup parah, beberapa saung tempat berteduh juga ikut longsor cukup jauh.
“Dari BPBD sudah ada, bahkannkita masih jadi pantauan, dari Pertanian kecamatan juga sudah memantau langsung ke lokasi,” tambahnya.
Pihak desa sendiri, dalam laporannya pada pihak kecamatan, selain 16 warga yang terdampak, ada lebih dari 20 lahan milik warga yang statusnya terancam. (eki)