Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Incident

Lima Tahun Kaki Busuk, Kandidat Ini Tanggung Biaya Perawatan

CIREBON (MASS) – Sudah lima tahun, Salipudin (27) tergolek lemas di sebuah ruangan bangunan bekas madrasah di Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Ia merupakan warga asli setempat korban kecelakaan lalu lintas yang sudah tidak memiliki sanak saudara.

Berdasarkan pantauan portal ini, keadaan pria tersebut tampak mengenaskan, susunan tulang di badannya tampak jelas terlihat karena kurus dan tidak terurus. Luka di kedua kakinya pun sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Kondisi Salipudin diketahui oleh bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Usai menghadiri pengajian bersama Ustadz Soleh Mahmud, baru-baru ini, Bupati Purwakarta dua periode itu ditarik oleh dua orang pemuda untuk menengoknya.

“Ini Pak, kami minta tolong ada warga kami yang sudah lima tahun tinggal disini dan tidak bisa apa-apa. Kakinya sudah membusuk Pak. Kami minta tolong mohon dirawat,” jelas Bayu (35), salah seorang pemuda yang mengajak Dedi.

Salipudin sendiri pertama kali ditemukan warga di pinggir sungai dalam kondisi penuh luka. Ia mengalami kecelakaan di Bekasi bersama ibunya. Nahas, ibunya meninggal dalam peristiwa tragis tersebut.

Dedi tampak tidak kuasa menahan air matanya saat melihat kondisi Salipudin yang sebatangkara. Ia terbaring diatas papan bekas peti buah, tanpa mengenakan pakaian dan hanya berselimut selembar kain lusuh. Setelah dibujuk, akhirnya ia bersedia untuk dibawa ke rumah sakit. “Iya, saya mau diobati,” ucapnya lirih.

Menurut Dedi, kasus Salipudin bukanlah kasus pertama yang ia temui selama berkeliling di Jawa Barat sejak Tahun 2013. Dia berujar, kasus tersebut merupakan kasus kemanusiaan dan sudah tidak lagi mengenal batas wilayah.

Karena itu, pihaknya memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Salipudin selama maupun setelah perawatan.

“Kita bantu semua. Salipudin harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia juga harus diberi rumah yang layak, tidak boleh ditempatkan disini, kasihan. Ini bukan kasus pertama di Jawa Barat,” jelas Dedi. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement