KADUGEDE (MASS) – Kasus kematian seorang siswi berinisial Novi dari SMAN Kadugede hingga kini masih diselimuti misteri teka-teki, menyusul hasil diagnosis dari RS Permata yang belum dapat memastikan secara definitif penyebab meninggalnya almarhumah. Pihak rumah sakit menyatakan sulit untuk membenarkan dugaan keracunan sebagai pemicu utama.
Dugaan awal mengarah pada keracunan makanan setelah korban mengalami kejang-kejang dan muntah hebat sebelum dilarikan ke rumah sakit. Namun, tim medis belum mengeluarkan kepastian, menjadikan kasus tersebut fokus penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian. Ketiadaan kepastian diagnosa itu menuntut adanya tindak lanjut yang cepat dari otoritas terkait.
Terdapat kontradiksi mencolok mengenai riwayat kesehatan almarhumah antara pihak keluarga dan sekolah. Orang tua Novi, yang sehari-hari mengawasi dan memantau, dengan tegas menyatakan, putri mereka tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Namun, di sisi lain, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan (Wakasek) mengatakan almarhumah diketahui sering sakit sejak duduk di kelas X.
Wali Kelas Novi di 12 IPS A, Lilis, memberikan kesaksian yang lebih spesifik terkait kehadiran siswa di tahun terakhirnya. Secara tidak langsung, Lilis menyampaikan, rekam jejak izin sakit Novi di kelas 12 tergolong minim.
“Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas 12 IPS, ia hanya izin sakit dua kali tidak masuk sekolah, termasuk sakit yang menyebabkan kematiannya ini,” ujar Lilis.
Lilis menambahkan, dua hari ketidakhadiran tersebut tercatat pada Jum’at (22/8/2025), dan Selasa, (14/10/2025. Terkait kronologi kejadian yang mengejutkan tersebut, Lilis mengaku mendapatkan kabar pada Kamis (20/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB dari Ibu Novi.
“Pada waktu itu kabarnya almarhumah sudah kejang-kejang dan muntah hebat dan akan segera dibawa ke rumah sakit diduga keracunan makanan,” kata Lilis saat ditemui di Sekolah, Senin (21/10/2025).
Kabar duka yang tak terduga datang hanya beberapa jam kemudian.
“Lalu Magribnya, saya dapat kabar lagi bahwa Novi sudah tiada. Mendengar kepergian almarhumah, saya selaku wali kelas sangat kaget,” tutur Lilis, menggarisbawahi betapa mendadaknya kabar tersebut.
Di mata Lilis, almarhumah dikenal sebagai sosok yang tertutup dan pemalu. Ia menggambarkan kepribadian siswinya itu dengan detail, menjelaskan keterbatasan interaksi di kelas.
“Almarhumah orangnya tertutup, introvert, dan pemalu. Selama KBM juga sering diam, dalam hal interaktif KBM kurang. Namun, di balik itu dia sangat rajin dan semangat belajar,” ungkap Wali Kelas tersebut.
Ia juga dikenal aktif di organisasi remaja masjid (RISMAKA) dan memiliki ibadah yang rajin. Karakter Novi yang sangat menjaga privasi dan pemalu menjadi kendala bagi guru untuk memantau kondisi pribadinya secara mendalam.
“Saking pemalunya, ia tak pernah cerita apapun kepada guru selama ini, sehingga pihak guru kurang mengetahui secara pasti apa yang dialami siswa, namun biasanya kadang ia bercerita atau curhat melalui temannya,” tuturnya. (argi)
Baca juga berita terkait :
Bukan Keracunan MBG, Sekolah Mengaku Almarhumah Novi Sering Sakit Perut Sejak Kelas 10
