KUNINGAN (MASS) – Sebagai bentuk komitmen mewujudkan pengelolaan senjata api yang tertib, aman, dan sesuai prosedur, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan melakukan kegiatan penitipan senjata dinas ke Markas Kepolisian Resor Kuningan, pada hari Kamis (9/10/2025) ini.
Penyerahan ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam menjaga keamanan lingkungan kerja sekaligus bentuk sinergitas antara Lapas dan aparat penegak hukum setempat. Sinergitas antar APH ini juga dilakukan sebelumnya oleh Kalapas IIA Kuningan anyar Sukarno Ali dengan bertemu Polres Kuningan serta lembaga laiinya.
Khusus soal kegiatan penitipan senjata ini, dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Kuningan Raja Nur Agung, didampingi Kasubsi Keamanan Andi Rustandi dan Kasubsi Pelaporan dan Tata Tertib Galih Zhoohiru. Senjata api yang dititipkan diserahkan secara resmi kepada pihak Polres Kuningan melalui bagian logistik, disertai dengan berita acara serah terima.
Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Raja Nur Agung menyampaikan bahwa penitipan senjata ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam menjaga keamanan serta memastikan pengelolaan senjata sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh sarana pengamanan, termasuk senjata api, dikelola secara tertib dan transparan. Langkah ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung keamanan wilayah,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Polres Kuningan mengapresiasi langkah yang dilakukan Lapas Kuningan, sebagai wujud kepatuhan terhadap aturan dan penguatan koordinasi antarinstansi. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus terjalin, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam mendukung tugas pemasyarakatan secara menyeluruh.
Di hari yang sama, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas IIA Kuningan Sukarno Ali juga melakukan kegiatan sambang ke blok hunian. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah pembinaan dan pengawasan langsung guna memastikan situasi di dalam lapas tetap aman, tertib, dan kondusif.
Dalam sambang tersebut, Sukarno Ali sapa langsung para warga binaan, meninjau kondisi hunian, serta mendengarkan berbagai masukan maupun keluhan secara langsung. Dengan pendekatan humanis, diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan keterbukaan antara petugas dan warga binaan. Ia menegaskan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan kenyamanan di lingkungan lapas.
“Kami ingin memastikan bahwa warga binaan merasa diperhatikan, sekaligus mengingatkan agar selalu menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan blok hunian. Lapas adalah tempat pembinaan, bukan sekadar tempat menjalani hukuman,” ujarnya. (eki)
