KUNINGAN (MASS)- Warga Desa Cihideung Hilir Kecamatan Cidahu Minggu siang sekitar jam 11.45 WIB dikejutkan bunyi ledakan dari salah satu rumah warga di Dusun Cilimus RT 7/2. Ternyata setelah diselidiki bunyi ledakan keras itu dari rumah Uum Umini (42).
Bukan hanya ledakan tapi juga kobaran api sehingga rumah permanen berukuran 8 x 17 meter itu ludes terbakar. Petugas Damkar datang ke TKP setelah sekitar jam 13.05 WIB atau 20 menit setelah mendapatkan laporan dari salah satu warga yang bernama Sobirin.
Dengan dibantu oleh warga sekitar dan anggota Polsek Cidahu akhirnya api bisa dipadamkan. Damkar sendiri menerjunkan dua mobil karena api berkobar sangat besar dan juga dekat dengan permukiman warga. Proses pemadaman beres jam 14. 20 WIB atau dibutuhkan waktu sekitat 2,5 jam.
Korban yang tinggal berdua dengan anaknya harus menanggung kerugian sekitara Rp32 juta. Adapun yang terbakar adalah bangunan yang terbakar +-100m2 x @Rp. 2.000.000/m2. Lalu, peralatan elektronik seperti laptop, televisi, kipas angin, kulkas ditaksir Rp15 juta.
Sedangan peralatan rumah tangga lemari, kursi, bufet ,ranjang, pakian senilai Rp.20 juta. Selain itu, surat-surat berharga seperti sertifikat rumah, ijazah, dan dokumen penting lainnya. Dalam peristiwa itu juga berhasil diselamatkan bangunan +-36 M2 yang merupakan toko butik pakaian.
Menurut saksi mata Pardi (59) ,sekitar jam 11.30 WIB pemilik rumah yang tinggal hanya berdua dengan anak korban yang bernama Gugun (22 th/penderita gangguan mental), menitipkan rumah, pada saat itu kompor masih dalam keadaan menyala di dapur. Kebetulan korban/pemilik rumah ada keperluan sebentar.
Lalu, Pardi mendatangi rumah korban dengan maksud untuk mematikan kompor. Tanpa diduga anak korban Gugum menyimpan bensin dekat dengan kompor yang menyala. Seketika terdengar suara ledakan dari arah dapur dan terjadilah kebakaran pada jam 11.45 WIB.
Plt UPT Damkar Kuningan Khadapi Mufti MSi menyebutkan, dalam kejadian itu tidak ada korban. Namun, Uum memerlukan pakaian, obat-obata, makanan dan rehabilitasi rumah. Serta perawatan anak korban untuk direhabilitasi.
“Kami mengingatkan kepada pemerintahan desa/kelurahan agar menyediakan sarana prasarana pencegahan kebakaran di dusun/Rt/Rw sebagai pencegahan awal terjadinya kebakaran,” ujarnya. (agus)