KUNINGAN (MASS) – Launching Universitas Muhammadiyah Kuningan membawa kebahagiaan bagi banyak pihak. Bukan saja dari dua kampus yang demerger (digabung), dari STKIp dan STIKes, tapi juga membawa kebahagiaan bagi mereka yang ikut jadi peserta jalan sehat launching UM Kuningan pada Minggu (18/8/2024) kemarin.
Dalam launching tersebut, ribuan massa mengikuti jalan sehat dan senam sehat dari titik kampus 1 Muhammadiyah, Cigugur. Pasca jalan sehat, selain ada hiburan juga dibagikan banyak doorprize, dengan cara diundi sesuai nomor peserta. Hadiahnya beragam, mulai dari alat rumah tangga, barang elektronik sepeti TV, Mesin Cuci, Kulkas, sampai kambing bahkan sepeda motor.
Hadir dalam launching tersebut, Pj Bupati Kuningan Dr Raden Iip Hidayat M Pd. Hadir juga Pj Sekda Dr A Taofik Rohman, Ika Siti Rahmatika, M Ridho Suganda, Dudi Pamuji, serta tokoh-tokoh lainnya.
“Mergernya dua perguruan tinggi menjadi Universitas Muhammadiyah Kuningan ini sebagai penanda bahwa pendidikan di Kuningan akan lebih baik. Kita berharap kehadiran Universitas Muhammadiyah dapat mencetak sarjana berkualitas dan meningkatkan SDM masyarakat serta mencerdaskan anak-anak bangsa,” kata Iip Hidayat.
Sebelumnya, Ketua panitia Tio Heryana didampingi Ketua STKIP, Ketua STIKes, BPH serta Ketua PDM Kuningan, menyebutkan bahwa penggabungan kampus Muhammadiyah ini, sesuai dengan dorongan Majlis Dikti Muhammadiyah. Selain dorongan, penggabungan ini, tujuannya ingin memperluas manfaat ke masyarakat.
“Harapan kami, akan menjadi sebuah inatrutusi yang unggul, berkualitas, fengan memiliki inovasi-inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat,” kata Ketua STIKes Apt Wawang Anwarudin.
Awang bercerita, bagaimana mulanya kampus Muhammadiyah hadir di Kuningan. Pada tahun 2008, lahir Akademi Farmasi, yang kemudian berubah jadi STIKes Muhammadiyah di 2018. Namun di tengah proses itu, lahir juga STKIP Muhammadiyah pada tahun 2010. “Alhamdulillah 2024 bergabung,” ujar Wawang Anwarudin.
Senada, Ketua STKIP Nanan Abdul Manan juga mengutarakan alasan kuat kenapa transformasi dilakukan, penggabungan dari 2 istitusi yang sudah besar. Nanan menyebutkan, pihaknya ingin adaptasi sesuai dengan tagline Muhammadiyah yang fokus di pendidikan dan kesehatan. Nanan juga mengatakan, Muhammadiyah ingin memberikan kurrikulum berbasis analisis kebutuhan pasar dan industry.
“(Ketersambungan) Akademik dengan industri, akademik dengan lembaga lain. Ini salah satu yang kita tawarkan kepada publik, “ kata Nanan.
Untuk diketahui, lahirnya Universitas Muhammadiyah Kuningan juga memunculkan prodi-prodi baru dari 2 fakultas yang ada, Fakultas Pendidikan, Sosial dan Teknologi serta Fakultas Kesehatan, Farmasi dan Sains.
Adapun Prodi-prodi yang ada di UM Kuningan di Fakultas Pendidikan, Sosial dan Teknologi mulai dari Prodi PGSD, PGPaud, Pend Matematika, PJKR, Pend Bahasa dan Sastra Daerah, Pend Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurusa anyarnya adalah Prodi Hukum, Prodi Menejemen dan Prodi Sistem dan Teknologi Informasi.
Kemudian di Fakultas Kesehatan, Farmasi dan Sains mulai dari Prodi Farmasi (D3), Prodi Farmasi (s1), dan Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Prodi anyarnya adalah Prodi Peternakan dan Prodi Fisioterapi. (eki)